Budidaya Tanaman Padi Gogo
Budidaya Tanaman Padi Gogo |
Padi gogo ialah padi yang ditanam di tanah tegalan atau juga disebut padi tegalan. Sedang yang dimaksud tegalan ialah tanah kering yang terletak di sekitar daerah pemukiman (desa), yang karena keadaannya sehingga tidak dapat diubah menjadi sawah. Penanaman padi tegalan banyak dijumpai di pulau Jawa dan Madura.
Di bawah ini beberapa tahapan cara budidaya padi gogo
A. Pengolahan Tanah
Waktu yang baik untuk pengerjaan tanah pertama kali adalah waktu sebelum adanya hujan atau pada akhir musim kemarau. Jadi, kira-kira akhir bulan Oktober atau permulaan bulan November.
Alat-alat yang dibutuhkan untuk mengolah tanah ini sama seperti alat-alat yang dipakai pada pengolahaan padi sawah, misalnya cangkul, bajak, dan garu.
Tanah tegalan yang akan di pakai harus bersih dari rumput-rumputan. Saluran-saluran pembuangan air dibuat, pematang-pematang juga perlu diatur kembali.
Sesudah pembersihan selesai, tanah lalu dibajak, bagian-bagian tanah yang tidak bisa dibajak, misalnya sudut-sudut petakan dan berbatu bisa dikerjakan dengan dicangkul. Untuk tanah normal pembajakan dilakukan 2 kali, tetapi untuk tanah berat pembajakan dilakukan sampai 3 kali.
Untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah dan sekaligus meratakan, dikerjakan denngan garu. Menggaru biasanya dilakukan 2 atau 3 kali, sampai tanah menjadi halus dan memungkinkan utuk ditanami.
B. Penanaman
Pada penanaman padi, penggunaan biji yang akan ditanam harus diperhatikan, sebaiknya dipakai bibit unggul, misalnya jenis Gama, Kartuna, dan Rantai Mas. Walaupun benih yang dipakai sudah merupakan unggulan, namun sebaiknya bibit itu harus dipilih lagi sehinggas diperoleh bibit yang betul-betul baik.
Criteria bibit yang baik antara lain :
• Bibit harus betul-betul tua dan kering
• Dipilih biji yang besar-besar dan bernas
• Bibit harus murni artinya tidak tercampur kotoran atau bibit jenis lain
• Bibit harus bebas dari hama dan penyakit
Agar bibit bebas dari hama dan penyakit, terutama adanya gangguan hama dan penyakit di dalam tanah, sebelum ditanam, bibit harus diobati terlebih dahulu.
Obat yang digunakan untuk mengobati bibit biasanya aldrin, 1 kg bibit cukup diobati dengan 12 gram aldrin. Jadi tegalan 1 hektar yang kira-kira memerlukan 30-40 kg bibit cukup dengan aldrin 0,5 kg. caranya\, aldrin dicairkan dengan air lalu diaduk dengan benihnya dengan menggunakan alat pengaduk obat yang berbentuk drum.
Cara menanamnya biasanya dengan ditugalkan, atau dengan menggunakan alat yang membuat larikan sekaligus membuat lubang.
• Dalamnya lubang rung lebih 4 cm
• Jarak tanam antara 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm
• Tiap lubang diisi dengan 4-5 biji.
Bibit yang telah ditanam, tutup dengan tanah tipis saja, karena kalau terlalu tebal bibit tidak akan tumbuh.
C. Pemeliharaan
1. Penyiangan
Rumput-rumput yang telah tumbuh disekitar tanaman harus segera dicabut atau disiangi. Alat yyang digunakan dengan tangan antara lain, cangkul maupun sabit. Waktu penyiangan apabila tanaman sudah berumur 3 minggu. Pada saat penyiangan dilakukan juga penggemburan tanah.
2. Pemupukan
Pemupukan yang diberikan dapat berupa pupuk alam (kompos, maupun pupuk hijau) dan pupuk buatan. Pupuk alam diberikan sebelum tanam, tanah seluas 1 ha membutuhkan 10 ton pupuk kandang.
Pupuk kandang diberikan 2 kali, yaitu;
1. Pertama diberikan apabila tanaman sudah berumur 3-4 minggu setelah penyiangan pertama.
2. Kedua diberikan apabila tanaman sudah berumur 6-8 minggu setelah penyiangan kedua.
Pupuk diberikan disekitar tanaman, caranya dapat dengan membuat lubang memanjang mengikuti baris tanaman. Banyak pupuk yang harus diberikan untuk tanah seluas 1 ha, yaitu :
• Urea 150 kg
• DS 200 kg
• ZK 250 kg
3. Pemberantasan hama/penyakit
Hama yang berupa babi hutan dan burung dapat dihalau menggunakan jebakan atau barang-barang yang dapat mengusirnya. Tikus diberantas dengan phosphid yang dicampurkan pada beras/jagung yang kemudian dipasangkan di muka lubang atau di tempat mereka menyerang. Wang sangit dan ulat disemprot dengan endrin atau diazinon dengan campuran 1-2 cc dalam 1 liter air.