Kandungan Gizi Buah Sukun
Sukun adalah nama sejenis pohon dan sekaligus buahnya. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (Inggris.: breadfruit; Belanda.: broodvrucht, dll.).
Kandungan Gizi Buah Sukun |
Bakkara, begitulah sukun dikenal di daerah Sulawesi Selatan, merupakan buah yang biasa diolah menjadi gorengan yang selalu laku di jual, dikarenakan harganya yang relatif murah. Buah sukun (Artocarpus communis) merupakan bahan pangan alternatif yang kini mulai cukup populer dan dikembangkan diberbagai daerah. Buah sukun segar bisa langsung dimanfaatkan sebagai bahan pangan, lazimnya yaitu dengan cara menggoreng daging buahnya. Agar dapat disimpan lebih lama sebagai bahan pangan, buah sukun dapat diolah menjadi gaplek sukun, tepung sukun, pati sukun, atau tapai sukun, dll. Dengan adanya bahan-bahan dasar tersebut, maka aneka panganan dengan bahan baku buah sukun dapat dibuat dan dinikmati setiap saat.
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis.
Sukun sudah lama dikenal di tengah masyarakat Indonesia. Buahnya biasa digoreng dibuat keripik, atau direbus sebagai makanan kecil. Harganya yang tidak mahal menjadikannya makanan kecil yang banyak dijajakan.
Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun. Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.
Kandungan Gizi Buah Sukun Melayani Ukuran 100 gr (100 g) Jumlah per Porsi Kalori 103 dari Lemak 1.80 % Nilai harian*
- Total Lemak 0.20 g 0.3 %
- Lemak Jenuh 0.100 g 0.5 %
- Kolesterol 0 mg 0.0 %
- Sodium 2 mg 0.1 %
- Total Karbohidrat 27.10 g 9.0 %
- Diet Serat 4.9 g 19.6 %
- Protein 1.10 g 2.2 %
- Vitamin C 48.3 %
- Vitamin B1 Thiamin 6.0 %
- Vitamin B2 Riboflavin 1.8 %
- Vitamin B3 Niasin 4.0 %
- Vitamin B5 Asam Pantotenat acid 5.6 %
- Vitamin B6 15.0 %
- Kalsium 1.7 %
- Besi 2.8 %
- Kalium 14.0 %
- Fosfor 3.0 %
- Magnesium 6.3 %
- Seng 0.7 %
- Tembaga 4.0 %
- Mangan 3.0 %
- C Sistein 1.7 %
- F Fenilalanin 3.0 %
- I Isoleusin 4.6 %
- K Lisin 1.8 %
- L Leusin 2.4 %
- M Metionin 1.9 %
- T Treonin 5.0 %
- Tirosin 2.2 %
- V Valin 2.6 %
- W Triptofan 10.7 %
Nilai Persen harian berdasarkan diet 2.000 kalori. Nilai harian Anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada kebutuhan kalori Anda.
- Jumlah total lemak Kurang dari 65g
- Lemak jenuh Kurang dari 20g
- Kolesterol Kurang dari 300mg
- Sodium Kurang dari 2,400mg
- Jumlah Karbohidrat 300g
- Diet Serat 25g