Tanaman Tempuyung (Sonchus arvenshis L)

Tanaman Tempuyung (Sonchus arvenshis L)
Tanaman Tempuyung (Sonchus arvenshis L)
Tempuyung lebih sering dilihat sebagai tanaman penghijau halaman. Memang, ada pula yang memanfaatnya sebagai lalapan, meski rasanya sedikit pahit. Tapi lebih dari itu, tempuyung juga dikenal dapat membantu menurunkan tekanan darah dan alternatif penghancur batu ginjal.

Tempuyung yang nama latinnya Sonchus arvenshis L. dan termasuk ke dalam famili tumbuhan compositae ini biasa tumbuh di tempat-tempat yang terlindung. Daunnya hijau licin dengan sedikit ungu, tepinya berombak, dan bergigi tidak beraturan. Di dekat pangkal batang, daun bergigi itu terpusar membentuk lekukan dan yang terletak di sebelah atas memeluk batang berselang seling.

Daun berombak memeluk batang inilah yang dipercaya memiliki efek farmakologis. Di antaranya: menghilangkan rasa panas dan racun, diuretik (peluruh kencing), penghancurkan batu ginjal dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Secara fisik, tanaman ini memiliki rasa pahit dan bersifat mendinginkan. Pada prinsipnya, semua bagian tanaman ini bisa dimanfaatkan. Tapi yang paling sering adalah bagian daunnya. Tumbuhan ini dikenal sebagai herba semusim dengan tinggi bisa mencapai 2 meter, tumbuh liar di tempat terbuka atau sedikit terlindung, seperti di tebing, tepi saluran air, di sela-sela batu, dan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 50 - 1.650 meter dari permukaan laut.

Penelitian Sarjito,

Daun tumbuhan ini dapat digunakan sebagai obat dengan kandungan kimia saponin, flavonoida, politenol, alfa-lactucerol, beta-lactucerol, manitol, inositol, silika, kalium, taraksasterol. Hasil penelitian yang dilakukan oleh almarhum Prof. Dr. Sarjito dari Universitas Gajah Mada Yogyakarta menunjukkan, kandungan kalium dalam tempuyung dapat membantu menghancurkan batu ginjal.

Penelitian itu dilakukan Prof. Sarjito dengan merendam batu ginjal seseorang dalam rebusan daun tempuyung pada suhu kamar dan pada suhu 30-35 derajat celsius. Bahan percobaan tadi ada yang digoyang seperti gerakan tubuh manusia, ada pula yang tidak. Setelah itu batu ditimbang dan kalsium dalam larutan diukur secara kimia. Hasilnya, semua batu ginjal berkurang bobotnya.

Sarjito juga meneliti daya penghancuran batu ginjal manusia dengan melakukan pemeriksaan kristal dalam air seni dan dengan menggunakan sinar rontgen. Hasilnya diketahui, tempuyung dapat menghancurkan batu ginjal. Sayangnya, sampai sekarang belum diketahui senyawa yang melarutkan atau menghancurkan batu ginjal. Tapi hasil penelitian lain membuktikan, kandungan kalium inilah yang berperan dalam penghancuran batu ginjal.

Di dalam daun tempuyung itu terkandung kalium berkadar cukup tinggi. Kehadiran kalium ini membuat batu ginjal, berupa kalsium karbonat, tercerai berai, karena kalium akan menyingkirkan kalsium untuk bergabung dengan senyawa karbonat, oksalat, atau urat yang merupakan pembentuk batu ginjal. Hingga akhirnya endapan batu ginjal itu larut dan hanyut keluar bersama urine.

Tempuyung juga punya nama beragam di tiap-tiap daerah. Di Jawa sering disebut galing, jombang, jombang lalakina, lempung, lampenas, rayana (Sunda), tempuyung (Jawa Tengah). Cara perbanyakan tanaman ini menggunakan biji. Pemeliharaannya juga mudah, seperti halnya tanaman lain, Cuma butuh cukup air untuk menjaga kelembaban tanah dan pemupukan terutama pupuk kandang. Tertarik untuk menanam dan memanfaatkannya sebagai tanaman obat?

Aneka Ragam Kegunaan Tempuyung


Dalam pengunaan, tempuyung dapat diramu sebagai bahan tunggal maupun dicampur dengan berbagai tanaman obat lain. Prinsipnya, menurut Ir. Winarto, ahli tanaman obat dari klinik Karyasari, penggunaan tempuyung sebagai ramuan harus dilandasi pengertian bahwa sifatnya hanya membantu mengurangi derita suatu penyakit tertentu. Meski tidak menutup kemungkinan penggunaan dalam jangka waktu lama khasiatnya bisa maksimal.

Dasar pemakaian:

Secara umum pemakaian tempuyung dimanfaatkan untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh dengan memakannya langsung sebagai lalap, minuman dengan memanfaatkan rebusan air daunnya dan menggunakan sebagai ramuan dengan ditambahankan bahan tertentu.
Sebagai lalapan:

Anda bisa mengambil sekitar lima lembar atau lebih daun tempuyung segar. Setelah dicuci, daun diasapkan sebentar, kemudian dimakan sekali habis sebagai lalap bersama nasi. Dalam sehari kita bisa memakan lalap itu sebanyak tiga kali.
Sebagai jamu rebusan:

Ambilah dua lembar daun tempuyung kering disedu dengan air satu gelas minum seperti membuat teh. Air seduhan inilah yang diminum sebagai obat. Dalam sehari kita bisa meminumnya sebanyak tiga kali, sampai batu ginjal hilang.

Ramuan-ramuan lain

Mastitis  
  • Bahan: 15 gram tempuyung 2 gelas air Tambahkan madu secukupnya untuk mengurangi rasa pahit. Cara pembuatan: Rebus daun tempuyung hingga airnya menjadi satu gelas., cara pemakaian tambahkan madu dan diminum selagi hangat
Bisul  
  • Bahan: Batang dan daun tempuyung 5 hingga 10 lembar Air bersih secukupnya
  • Cara pembuatan: Daun dan batang dicuci bersih, kemudian ditumbuk atau digiling halus dan diperas untuk diambil air perasannya. Cara pemakaian: Air perasannya dioleskan ke tempat yang sakit
Kandung kencing dan batu empedu
  • Bahan: 5 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya
  • Cara pembuatan: Setelah dicuci lalu diasapkan sebentar dan kemudian dicampur dengan parutan kepala seperti halnya membuat urap, cara pemakaian: dimakan bersama nasi sebagai lalapan dan dapat dikonsumsi 3 kali sehari
Darah tinggi  
  • Bahan: 5-8 lembar daun tempuyung parutan kelapa secukupnya Belimbing wuluh secukupnya sebagai campuran
  • Cara pembuatan: Daun tempuyung dicuci lalu diasapkan dan kemudian dicampur dengan parutan kepala. Belimbingnya dapat dipotong kecil-kecil untuk campuran lalapan, cara pemakaian: Dimakan sebagai campuran nasi untuk lalapan dan bisa dikonsumsi 3 kali sehari
Kegemukan (obesitas).
  • Bahan: Daun Tempuyung 4 lembar Air 100 ml Cara Pembuatan: direbus hingga mendidih. Cara pemakaian: Diminum untuk sekali. Dianjurkan selama 21 hari
Batu ginjal
  • 250 gram daun tempuyung kering ditambah air 250 cc air digodok untuk diminum
  • 5 lembar daun tempuyung segar, 5 lembar daun alpukat, 5 lembar daun sawi, 2 jari gula aren 
  • Bahan dicuci bersih sebelum digodok dengan 3 gelar air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum tiga kali, masing-masing 3/4 gelas.
  • 5 lembar daun tempuyung, 6 buah jagung muda, 3 jari gula aren, dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya.Kemudian digodok dengan air tiga gelas hingga tersisa 2 1/4 gelas untuk diminum tiga kali sehari, masing-masing 3/4 gelas.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan