Produksi Kakao2014 Ditargetkan Mencapai 1,1 Juta Ton
Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan produksi kakao nasional pada 2014 mencapai 1,1 juta ton atau meningkat dari 2013 yang sebanyak 800 ribu ton.
Dirjen Perkebunan Kementan Gamal Nasir di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu upaya peningkatan produksi tersebut yakni dengan melanjutkan program gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Kakao) pada 2014.
"Dengan pelaksanaan gernas kakao ini produksi kakao nasional didorong menjadi nomor dua di dunia dengan target sebesar 1,1 juta ton," katanya.
Gamal mengatakan program Gernas Kakao telah dilaksanakan pada 2009-2011 dengan kucuran anggaran sekitar Rp3 triliun serta cakupan areal 400 ribu hektare atau 27 persen dari luas perkebunan kakao 1,6 juta ha saat ini.
Menurut dia, hasil produksi kakao yang diikutkan dalam program Gernas tersebut baru akan terlihat setelah empat tahun dari pelaksanannya, namun saat ini tanamannya sudah mulai berbuah.
Dikatakannya, berdasarkan hasil pemantauan tim independen dari kalangan perguruan tinggi terhadap program Gernas Kakao dinyatakan hasilnya bagus, potensi peningkatan produksi luar biasa.
"Mereka merekomendasikan Gernas Kakao ini perlu dilanjutkan pada tahun ini, apalagi dampaknya terhadap industri hilir kakao ikut berkembang," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembinaan petani ke daerah-daerah dengan alokasi anggaran sekitar Rp200 miliar.
Pada 2013 ekspor kakao Indonesia mencapai 295,9 ribu ton dengan nilai 794,8 juta dolar AS menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 388,0 ribu ton senilai 1,05 miliar dolar AS pada 2012.
Dirjen Perkebunan menyatakan saat ini bahkan setiap dewan komoditas juga meminta dilakukan program Gernas terhadap komoditas perkebunan yang mereka bina.
Sementara itu pada tahun ini pihaknya juga akan melakukan peremajaan tanaman karet seluas 12.335 ha atau naik dari 2013 yang seluas 10.385 ha.
Dirjen Perkebunan Kementan Gamal Nasir di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu upaya peningkatan produksi tersebut yakni dengan melanjutkan program gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Kakao) pada 2014.
"Dengan pelaksanaan gernas kakao ini produksi kakao nasional didorong menjadi nomor dua di dunia dengan target sebesar 1,1 juta ton," katanya.
Gamal mengatakan program Gernas Kakao telah dilaksanakan pada 2009-2011 dengan kucuran anggaran sekitar Rp3 triliun serta cakupan areal 400 ribu hektare atau 27 persen dari luas perkebunan kakao 1,6 juta ha saat ini.
Menurut dia, hasil produksi kakao yang diikutkan dalam program Gernas tersebut baru akan terlihat setelah empat tahun dari pelaksanannya, namun saat ini tanamannya sudah mulai berbuah.
Dikatakannya, berdasarkan hasil pemantauan tim independen dari kalangan perguruan tinggi terhadap program Gernas Kakao dinyatakan hasilnya bagus, potensi peningkatan produksi luar biasa.
"Mereka merekomendasikan Gernas Kakao ini perlu dilanjutkan pada tahun ini, apalagi dampaknya terhadap industri hilir kakao ikut berkembang," katanya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya juga akan melakukan pembinaan petani ke daerah-daerah dengan alokasi anggaran sekitar Rp200 miliar.
Pada 2013 ekspor kakao Indonesia mencapai 295,9 ribu ton dengan nilai 794,8 juta dolar AS menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 388,0 ribu ton senilai 1,05 miliar dolar AS pada 2012.
Dirjen Perkebunan menyatakan saat ini bahkan setiap dewan komoditas juga meminta dilakukan program Gernas terhadap komoditas perkebunan yang mereka bina.
Sementara itu pada tahun ini pihaknya juga akan melakukan peremajaan tanaman karet seluas 12.335 ha atau naik dari 2013 yang seluas 10.385 ha.
Sumber : Antaranews.com