Budidaya Tanaman Kacang Panjang (Vigma Sinensis)

Kacang panjang termasuk golongan sayuran polong seperti buncis, koro, kecipir, dan kapri. Hampir semua orang menggemari buah kacang panjang, karena rasanya enak dan gurih. Buah kacang panjang yang masih muda dapat dibuat sayur lodeh, tumis, -sayur asem, pecel, lalap dan Iain-Iain. Daunnya yang masih muda juga dapat dibuat pecel dan urap.

Budidaya dapat dilakukan baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Waktu tanam terbaik adalah awal/ akhir musim hujan atau pada musim kemarau asalkan dapat di-beri air secukupnya (disiram atau digenang). Tanah yang baik untuk pertumbuhan kacang panjang yaitu yang mengandung humus dan banyak terkena sinar matahari, dan tanahnva gembur. Derajat keasaman tanah (pH) yang diinginkan ialah antara 5,5 - 6,5.
Potensi wilayah penanaman kacang panjang hampir merata di-seluruh areal pertanian tanaman pangan, karena syarat tumbuhnya yang relatif mudah.

TEKNOLOGI BUDIDAYA KACANG PANJANG

1. Syarat-syarat agroklimatnya

Kacang panjang dapat tumbuh baik di daratan rendah maupun di daratan tinggi (dari 10 sampai 1200 meter dari permukaan laut). Pada umumnya orang menanam ditanah lading, pekarangan, di pematangan-pematangan sawah, dan di tanah sawah bekas tanaman padi. 

Kacang panjang termasuk tanaman sayurun yang tahan terhadap hujan, sehingga kapan saja kita dapat menanam-nya. Pada umumnya orang akan menanam kacang panjang pada permulaan musim penghujan di ladang dan di peka-rangan. Sedangkan yang menanam di sawah dapat melakukannya setiap saat bersamaan dengan tanaman padi ataupun pada awal musim kernarau. Suhu udara yang baik untuk pertumbuhan kacang panjang adalah 18°- 32°C, dan pH (derajat keasaman tanah) 5,5-6,5. Namun, kacang panjang toleran terhadap tanah masam.

2. Benih

Perbanyakan kacang panjang dilakukan secara generatif yaitu dengan biji. Untuk memperoleh benih yang baik dan sehat diperlukan pohon yang sehat yaitu yang berbuah le-bat, pertumbuhannya subur, serta bebas dari hama dan penyakit. Pohon yang hendak digunakan sebagai penghasil benih sebaiknya berjauhan dengan tanaman kacang pan-jang lain yang jenisnya berlainan sehingga tidak memungkinkan terjadinya perkawinan silang dan benih yang diha-silkan akan benar-benar murni sesuai dengan induknya.

3. Pengolahan tanah

Kacang panjang ditanam langsung di kebun yang telan disiapkan. Mula-mula tanah dicangkul dengan tidak terlalu dalam (± 28 - 30 cm), setelah dicangkul diratakan kembali. Pada tanah yang tandus perlu diberi pupuk kandang atau kompos sebagai pupuk dasar. Akan tetapi pada lahan-lahan yang subur atau pada tanah-tanah bekas ta-naman sayuran, pupuk kandang itu tidak perlu diberikan. Kemudian dibuatkan lobang-lobang kecil dengan tugal (tongkat) untuk bertanam yang jaraknyan 20 - 25 cm.

4. Penanaman

Kacang panjang dapat langsung kita tanam di kebun tanpa adanya persemaian. Setelah tanah dicangkul dan di-ratakan, dibuat lubang, kemudian pada tiap-tiap lubang ditanamkan 2 (dua) biji kacang panjang, dan lantas ditutup dengan tanah tipis. Biji-biji dapat tumbuh setelah kurang lebih 5 hari kemudian.

5. Pemeliharaan

- Pemupukan dan penyiangan
Pemupukan tanaman kacang panjang dilakukan dengan memberikan baik pupuk organik pada 1 - 2 hari sebelum benih ditanam dengan dosis 1,5-2 kg/m2. Pemberian pupuk berikutnya dapat dilakukan pada saat tanaman berumur 14 dan 28 hari.
Selanjutnya pemeliharaan tanaman yang perlu diperhatikan ialah merambatkan (membelitkan) tanaman-tanaman tersebut pada ajir-ajir (turus). Untuk menjaga supaya ajir-ajir itu tidak roboh, maka tiap-tiap dua ajir yang berhadap-an itu ujung-ujungnya diikat menjadi satu dengan tali me-nurut sepanjang barisan tanaman.
Penyiangan dilakukan 2-3 kali sambil setiap kali me-ninggikan guludan. Peninggian guludan terakhir dibuat le-bih kurang 30 hari setelah tanam, tinggi lebih kurang 25 cm dari dasar garitan. Penyiraman perlu dilakukan apabila keadaan cuaca menjadi sangat panas, sehingga tanah menjadi kering dan dapat mematikan tanaman.

Hama dan Penyakit Tanaman

Hama yang sering menyerang pada pertanaman kacang panjang adalah:
  • Ulat penggerek polong (Maruca testulalis), menyerang polong dalam semua stadia: Aphid dan trips, tungau merah, menyerang daun hingga pertumbuhannya terhambat.
  • Lalat kacang (Agromyza phaseoli), menyerang biji yang baru ditanam atau berkecambah. Pencegahannya, benih diberi bubur Bourdeux dicampur merata.
Penyakit yang sering menyerang adalah:
  • Penyakit bercak daun (Cercospora vignae). Dumping off (disebabkan oleh Rhizoctonia solani), dapat menyerang pangkal batang pada persemaian sehingga rebah dan mati, penyakit layu (Fusarium oxysporum phaseoli).
  • Penyakit mosaik, gejalanya pada daun muda terdapat gambaran mosaik, bagian daun klorotik berwama hijau muda sampai kuning bahkan sampai putih. Dapat diberantas dengan cara mencabut tanaman sakit seawal mungkin dan tidak mengambil biji dari tanaman yang menunjukkan gejala mosaik.
  • Penyakit sapu (Witches broom/penyakit keriting), disebabkan oleh virus sapu yang ditularkan oleh Aphis cracivora (kutu daun). 
Sumber : cybex.deptan.go.id

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya