Budidaya Tanaman Secara Hidroponik



Umumnya, kita mengenal hidroponik hanya menggunakan batu yang mampu menyimpan air, atau tanaman yang menggunakan sistem pengairan yang sudah diatur sedemikian rupa. Tapi kini, anda bisa menanam dengan cara hidroponik yang menggunakan media hydrogel.

Pada dasarnya hydrogel adalah polymer baik itu sintetik (e.g. polyacrylamide and polyvinyl alcohol), natural (e.g. alginate and gelatin), atau biologi (e.g. collagen and amnion) yg mengandung/dapat menyerap air. Hydrogel bisa biodegradable, bisa pula tidak. Karena sifat-sifat ini hydrogel sangat berguna untuk absorbant/water resevoir, immobilisator dan release bahan-bahan tertentu (e.g. obat, pupuk, parfum and vitamin) dan punya prospek untuk tissue engineering. Di beberapa tempat, campuran antara hydrogel dan tanah untuk memperlambat kekeringan air pada tanaman atau untuk maksud pengaturan pemupukan sudah dikembangkan. 

Hydrogel yang kita bahas sekarang adalah senyawa hasil perkembangan di bidang perkebunan yang konon mampu menyimpan 400 kali lipat dari berat air. Karena sifat inilah hydrogel mampu menggantikan media tanah, batu, atau air sekalipun. Selain terlihat lebih indah, menanam dengan menggunakan hydrogel memiliki perawatan yang lebih mudah. Kalau tanaman sudah mampu beradaptasi dengan baik, kita hanya cukup menyemprotnya satu sampai dua bulan sekali saja. Selain itu, hydrogel juga tepat digunakan untuk merangkai bunga potong agar bertahan segar lebih lama.

  1. Tuangkan air sebanyak + 1300ml ke dalam wadah penampungan hydrogel. Dianjurkan air matang agar hydrogel tetap steril. Suhu air sedang (tidak panas & tidak terlalu dingin). Untuk penyesuaian warna yang diinginkan, air bisa ditambah/dikurangi.
  2. Masukkan hydrogel kering ke dalam wadah yang sudah terisi air, lalu aduk sekitar 10 detik (agar warnanya menyebar). Diamkan hydrogel selama 4 jam. Sebaiknya dalam kondisi tertutup agar tidak tercampur debu/kotoran. Setelah itu, tiriskan hydrogel. Bilas 1 kali dengan air biasa, lalu tiriskan kembali selama 30 menit.
  3. Hydrogel siap dipindahkan ke wadah/vas kaca untuk tanaman.
  4. Untuk penyesuaian warna, hidrogel bisa direndam lebih lama atau ditambah air agar warna lebih muda. Sebaiknya hydrogel tidak direndam lebih dari 6 jam karena akan mereduksi warna & unsur hara.
  5. Hydrogel bisa juga direndam sambil menambahkan sedikit pupuk tambahan yang tidak merusak warna, sesuai dosis agar unsur hara bertahan lebih lama. Pada dasarnya hydrogel yang dijual sudah mengandung pupuk (unsur hara bisa bertahan efektif 2 bulan). Catatan penting: Penambahan pupuk berlaku, hanya jika diperlukan, dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan, serta tidak menyebabkan kerusakan warna & hydrogel.
  1. Bila sudah sekitar satu bulan terlihat hydrogel menyusut, semprotlah hydrogel dengan air menggunakan handsprayer. Air yang diberikan jangan terlalu banyak sampai dapat menyebabkan genangan pada gelas yang akan mengakibatkan kebusukan pada akar
  2. Atau, untuk penambahan air yang lebih sempurna, pisahkan hydrogel Anda dari tanaman, lalu rendam dalam air hangat + 30 menit, sampai kembali mengembang. Sementara tanaman direndam pada air bersih di tempat terpisah. Bila hydrogel Anda terdiri dari campuran lebih dari satu warna, pisahkan ke dalam wadah rendaman yang berbeda. Lalu, tiriskan hydrogel dan siap ditempatkan kembali ke dalam gelas.
  3. Hydrogel jangan terlalu sering dipegang atau direndam dalam air, cukup 1 kali dalam kurun waktu 1 sampai 2 bulan saja, agar tidak merusak daya kembang susut hydrogel. Kecuali jika Hydrogel Anda berlumut, maka Anda dapat melakukan langkah no.4 tanpa harus menunggu 1 bulan
  4. Bila gelas dan hydrogel terlihat berlumut dan berbau, segera keluarkan hydrogel Anda dan bilas dengan air hangat sampai lumutnya benar-benar hilang, lalu hydrogel dapat digunakan kembali.
  5. Usia hydrogel = + 1 tahun. Jika terjadi penyusutan, bisa direndam (s/d mengembang) dan digunakan kembali.
Usia efektif unsur hara hydrogel = ¬+ 2 bulan. Setelah itu bisa diberi pupuk tambahan sesuai dosis. Usia warna hydrogel = + 2 bulan. Bisa lebih jika hydrogel tidak terlalu sering dibasuh/direndam dengan air. Jika warna hydrogel terlihat memudar, bisa diwarnai kembali dengan pewarna kue (setelah itu dibilas).

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan