Budidaya Jamur Champignon Skala Rumah Tangga

Jamur kancing atau yang dikenal juga dengan nama champignon termasuk jenis jamur saprofit, yaitu jamur yang tumbuh pada substrat organik yang telah mengalami proses pengomposan. Di negeri asalnya Prancis, jamur ini tumbuh ideal pada suhu 15 - 17o C. Berdasarkan ketinggian tempat, terdapat beberapa jenis jenis jamur champignon yang dapat dibudidayakan di Indonesia, yaitu Agaricus bisporus/Agaricus brunnercens untuk dataran tinggi, serta Agaricus campestris, Agaricus edulis, dan Agaricus bitorquis untuk dataran rendah.

1. Persiapan bibit

Bagi pembudidaya skala rumah tangga, dianjurkan menggunakan bibit F3 yang dapat langsung ditebar pada media tanam dan dibudidayakan hingga masa pemanenan tiba. 

2. Tahap budidaya

Tahapan dalam budidaya jamur kancing hampir sama dengan budidaya jamur merang yakni sebagai berikut:

a. Menyiapkan media tanam. 

Siapkan jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), dan bekatul (3%). Untuk menyuplai unsur Nitrogen, Posphor, dan Kalium, media perlu ditambah Urea (0,9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%) dari berat jerami padi.

b. Pengomposan. 

Tujuan pengomposan adalah untuk mematikan jamur liar. Cara yang dapat dilakukan antara lain sbb:
  • Jerami padi dipotong-potong 10 - 15 cm, cuci bersih,dan tiriskan hingga kelembapan jerami sekitar 65%. 
  • Susun jerami dengan tumpukan 10 - 15 cm, kemudian tebarkan campuran media yang terdiri dari bekatul dan kapur di atas jerami. Susun lapisan media berselang seling antar jerami dengan campuran bekatul dan kapur. 
  • Esok harinya, campuran media dibolak balik hingga merata dan tambahkan urea 0,9%. Bila kelembapan media tanam kurang, dapat ditambahkan air secukupnya.
  • Pada hari ke 6 tambahkan ZA 1%, kemudian media di aduk-aduk. Pada hari ke 10, tambahkan TSP 1,2%, media di aduk-aduk, kemudian diamkan hingga hari ke 12 - 17. 

c. Sterilisasi media tanam di dalam rumah kumbung.

Sterilisasi media tanam bertujuan untuk menyempurnakan proses pengomposan dan menghilangkan gas-gas beracun. Tahapannya adalah sbb:
  • Tebarkan media tanam yang telah dikompos secara merata di atas rak-rak tanam yang telah disiapkan di dalam rumah. Ketebalan media tanam sekitar 15 - 20 cm.
  • Alirkan uap panas yang berasal dari perebusan perebusan air di pembangkit uap ke dalam kubung. Naikkan suhu secara bertaqhap, dan ketika suhu mencapai 60o - 65o C, pertahankan selama 12 jam. Setelah suhu mencapai 65o - 75o C, ventilasi rumah kumbung dibuka agar suhunya turun menjadi 40o - 45o C. Jaga suhu agar tetap stabil pada kisaran 40o - 45o C selama 70 jam. 
  • Selanjutnya, segera akhiri proses sterilisasi dengan cara membuka ventilasi udara hingga suhunya menjadi 32o C.
  • Sterilisasi dapat pula dilakukann di rumah pengomposan. Cranya, tutup tumloukan kompos dengan plastik dan tungu hingga suhu mencaoai 60o C dan pertahankan selama 12 jam. Selanjutnya pindahkan kompos ke rumah kumbungg dengan suhu 47o - 50o C, pertahankan suhu tersebut selama 40 jam. Kemudian lakukan pendinginan hingga suhu mencapai 32o C.
d. Penanaman bibit.

Setelah suhu turun hingga 32o C, bibit jamur champignon siap untuk ditanam dengan cara menebarkannya langsung ke rak-rak tanam yang telah diisi media. Tinggi rak tanam 15 - 20 cm, panjang 3 m dan lebar 1 meter. Untuk ukuran rak tersebut, diperlukan bibit jamur 10 - 14 botol dengan isi 220 cc. Setelah 12-14 hari miselium mulai tumbuh. Di dataran tinggi suhu ideal 28.8o - 30o C, dan untuk dataran rendah jamur champignon perlu suhu ideal 24.4o - 26.6o C dengan kelembapan 90 - 100%. 

e. Casing.

Casing adalah proses pelapisan tanah setebal 3-5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium. Tujuan casing untuk menstimulir pembentukan tubuh buah, mengurangi kerusakan kompos, membantu pertumbuhan jamur, dan membantu mengurangi penguapan air.

Tanah untuk casing harus tanah berwarna cokelat dan berpori, pH nya 6,2 - 8, dan bebas dari hama dan penyakit. Tanah ini kemudian disterilisasi pada suhu 70o C selama 3-4 jam, atau diberi 2 liter formalin 40% per meter kubik tanah. Setelah 9 - 14 hari dari saat casing, tubuh buah biasanya sudah mulai muncul. Untuk mempercepat proses pertumbuhan jamur champignon, bukalah ventilasi di rumah kumbung. Tiga hari kemudian jamur champignon sudah bisa dipanen. 

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan