Panen dan Pasca Panen Tanaman Alpukat

A. Panen

Panen buah alpukat dilakukan hanya pada buah yang sudah tua belum masak. Panen alpukat jangan terlalu awal, tetapi juga jangan terlalu lambat. Bila panen terlalu awal rasa khas alpukat akan berkurang dan kulitnya mudah berkerut dan bila panen terlambat, buah alpukat akan cepat masak dan tidak tahan disimpan lama.

1. Ciri-ciri buah alpukat yang tua
  • Warna kulit tua tetapi belum menjadi coklat/ merah dan tidak mengkilap.
  • Bila buah diketuk akan menimbulkan bunyi yang tidak nyaring.
  • Bila buah digoyang-goyang akan terdengar bunyi akibat tumbukan antara biji dan daging buahnya.
2. Cara panen 

Cara panen dapat mempengaruhi kualitas buah karena itu panen harus dilakukan secara hati-hati jangan sampai jatuh dan rusak. Buah yang rusak akan menurunkan harga, karena tampak tidak menarik dan akan mempercepat kerugian dalam panen, alpukat sebaiknya dipetik secara hati-hati, yaitu dengan menggunakan alat. Alat yang digunakan biasanya berupa jaring yang dipasang diujung bambu/kayu.

3. Hasil panen 

Satu pohon alpukat bisa menghasilkan 100-500 buah alpukat. Setiap buah memiliki berat 200-400 gram. Buah yang telah dipetik kemudian dikumpulkan dalam keranjang besar, bisa juga dengan menggunakan karung goni.


B. Pasca panen 

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanganan paasca panen, adalah pencucian, sortasi, pemeraman, pengemasan, pengangkutan dan penyimpanan.

1. Pencucian

Pencucian buah alpukat bertujuan untuk menghilangkan segala macam kotoran yang menempel dan dapat mengganggu kondisi buah. Cara pencucian buah alpukat tergantung pada kotoran yang menempel. Bila kotoran sangat tebal, buah dibersihkan dengan cara merendamnya didalam air. Namun bila kotoran tipis cukup dengan kain basah atau kering.

2. Sortasi 

Sortasi dilakukan bertujuan untuk memilih buah yang baik dan memenuhi syarat. Sortasi buah biasanya dilakukan sejak masih buah alpukat berada di tingkat petani. Sortasi juga dilakukan oleh pihak pengumpul sebelum di salurkan ke pasar lokal. Bila alpukat untuk memnuhi kebutuhan ekspor, pihak eksportir tetap melakukan sortasi ulang yang lebih ketat. Buah alpukat yang layak untuk/diekspor dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  • Buah alpukat tidak cacat, kulit buah harus mulus tanpa bercak.
  • Cukup tua tetapi belum matang.
  • Ukuran buah seragam. Biasanya dalam 1kg terdiri dari 3 buah atau 5 buah dalam 2kg atau setiap buah berbobot maksimal 400gram.
  • Bentuk buah alpukat seragam. Bentuk buah alpukat yang diekspor bervariasi sesuai dengan pesanan.
Selain ciri fisik buah alpukat, keadaan daging buah alpukat yang dipesan mempunyai kriteria buah alpukat dengan daging buah berwarna kuning mentega tanpa serat. 

3. Pemeraman 

Untuk mencapai tingkat kemasakan/kematangan buah alpukat diperlukan waktu sekitar 7 hari dari saat petik. Pemeraman biasa dilakukan pada buah yang akan di konsumsi sendiri. Bagi para eksportir, pemeraman tidak pernah dilakukan karena tenggang waktunya di sesuaikan dengan lamanya perjalanan untuk sampai di tempat tujuan.

4. Pengemasan 

Kemasan adalah wadah/tempat yang digunakan untuk mengemas suatu komoditas pengumpul mengambil alpukat dari petani dengan menggunakan karung goni. Kemudiaan pada saat alpukat akan dikirim ke pasar, kemasan diganti dengan kotakkayu. Kemasan di tingkat eksportir berbeda lagi, umumnya menggunakan kotak karton berkapasitas 5kg buah alpukat. Kemasan buah alpukat untuk diekspor biasanya dilengkapi dengan tulisan, label dan keterangan mengenai isi serta informasi lain yang diperlukan konsumen. Fungsi kemasan sebagai wadah/tempat, sebagai pelindung, sebagai faktor penunjang dalam penyimpanan dan transportasi, dan sebagai alat untuk bersaing dalam pemasaran. Syarat-syarat kemasan/sbb : tidak toksik, mudah dibuka dan ditutup, ukuran dan berat kemasan sesuai dengan isi.

5. Pengangkutan 

Pengangkutan buah alpukat harus dilakukan secara hati-hati. Agar tujuan pengangkutan dapat terpenuhi, maka selain kondisi alat angkutnya cukup terjamin juga harus memnuhi syarat, sbb :
  • Suasana dalam alat tersebut tidak panas.
  • Berventilasi agar terjadi pertukaran udara.
  • Suhu ruangan harus dingin untuk memperlambat proses pernapasan dan kegiatan jasad renik.
6. Penyimpanan 

Alpukat mempunyai umur simpan sekitar7 hari (sejak petik siap konsumsi) lama penyimpanan ini dapat di perlambat sampai 30-40 hari apabila disimpan dalam ruangan bersuhu 50C. Suasana ruangan penyimpanan yang dingin (bersuhu rendah) akan memperlambat proses respirasi, apalagi bila disertai dengan kondisi buah yang mulus tanpa cacat.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya