Penanaman Aglaonema

Tanaman aglaonema merupakan salah satu jenis tanaman hias daun karena keindahan tanaman ini terletak pada bentuk, corak, dan warna daunnya. Aglaonema di Indonesia disebut juga Sri Rejeki merupakan tanaman dari family Araceae. Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.

Syarat Tumbuh 

Sifat dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus ternaungi, sebagian galaonema dapat hidup di tempat lembab dan sebagian lagi di tempat sedikit kering. Lokasi yang ideal untuk merawat aglaonema adalah daerah yang ketinggian 300-400 m dpl. Namun, tidak menutup kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah. Sesuai hakikatnya aglaonema menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas. Intensitas sinar matahari berkisar10-30%, kelembaban 50-70% dan suhu 28-300C malam hari.

Pot 

Beberapa macam pot yang dapat digunakan sebagai wadah penanaman, yaitu :
  • Pot tanah liat. Pot ini cukup bagus karena dindingnya dapat menyerap dan membuang kelebihan air dalam pot
  • Pot plastik. Pot jenis ini banyak digunakan dalam penanaman aglaonema. Kelemahan pot plastik, yaitu sifatnya yang tidak menyarap air. Namun, kelemahan ini dapat diatasi dengan dibuatkan lubang pembuangan air di dasar pot.
  • Pot keramik. Kelebihan pot ini terletak pada keindahan gambar atau ukiranya. Untuk memanfaatkan kelebihan ini, tanaman dapat di tanam langsung dalam pot.
Pada prinsipnya, aglaonema tidak memilih media tanam yang khusus. Namun, yang pasti media tsb harus dapat menjaga kelembaban atau tidak terlalu basah dan mempunyai drainase yang baik. Untuk memiliki tanaman aglaonemayang tumbuh baikdiantaranyaadalahdengan menggunakanmedia dengan komposisi yang pas,media dengan tingkat keasaman atau pH dan porositas yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema.

Media tanaman aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan hancur. Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam aglaonema yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Beberapa unsur media tanam yang dapat digunakan, sebagai berikut : 
  1. Sekam bakar dicampur coco peat dengan perbandingan 50:50. Lalu ditaburi pupuk lambat larut. Oleh karena penyerapan coco peat terhadap air cukup banyak maka sebaiknya dibagian bawah pot atau lapisaan paling bawah media diberi styrofoam yang relatif banyak. 
  2. Sekam bakar, coco peat dan pasir malang dicampur dengan perbandingan 40:40:20. Setelah tercampur rata, ditabur pupuk lambat larut.
  3. Sekam bakar dicampur coco peat dan pasir malang dengan perbandingan 40:20:40. Setelah tercampur rata diberi pupuk lambat larut.
1. Pakis 

Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi.

2. Sekam bakar 

Sekam bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahannya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya serap terhadap air kurang baik.

3. Pasir malang 

Pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu penggunaannya untuk mencegah media yang telalu basah dan air yang mengenang.

4. Coco peat

Coco peat adalah sabut kelapa hasil olahan. Unsur media ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang cukup lembab khususnya di daerah yang kering dan panas. Coco peat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.

Penanaman 

Penanaman aglaonema tidak berbeda dengan tanaman lainnya, hanya diperlukan tambahan styrofoam untuk memudahkan pembuangan air. Pot yang sudah disiapkan di isi dengan syrofoam sekitar 1/3 pot. Lalu media dimasukkan hingga setengah pot. Perlu diperhatikan bahwa akar tanaman dijaga agar tidak rusak. Masukkan tanaman ke dalam pot, lalu diberi media lagi hingga hampir penuh. Setelah disiram, tempatkan tanaman ditempat yang teduh.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan