Anggrek Berdasarkan Habitatnya
Setiap jenis tanaman termasuk anggrek umumnya membutuhkan syarat tumbuh tertentu untuk kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu sangat penting diperhatikan kesesuaian jenis anggrek dengan lokasi atau tempat penanaman nantinya. Berdasarkan keadaan lingkungannya, lokasi pemeliharaan anggrek dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
Dataran Rendah
Daerah dataran rendah pada umumnya bersuhu tinggi sehingga panas, suhu pada malam hari berkisar antara 21 sampai dengan 27 derajat C dan suhu pada siang hari berkisar antara 27 sampai dengan 35 derajat C. Daerah rendah dengan kelembaban tinggi (60 sampai dengan 80%), misalnya Jakarta, Tangerang, dan Bekasi sesuai ditanami anggrek Vanda teret dan semi-teret beserta kerabatnya, Dendrobium, Aranthera, Oncidium, dan Arachnis.
Dataran Menengah
Daerah menengah pada umumnya memiliki udara yang sejuk dengan suhu pada malam hari berkisar antara 21 sampai dengan 24 derajat C dan suhu pada siang hari berkisar antara 24 sampai dengan 29 derajat C. Jenis anggrek yang sesuai ditanam di dataran menengah dengan kelembaban tinggi (60 sampai dengan 80%), contohnya Dendrobium, Cattleya dan kerabatnya, Phalaenopsis dan kerabatnya, Oncidium, Vanda berdaun lebar, dan Paphiopedilum. Daerah yang mempunyai ketinggian sedang dan kelembaban tinggi misalnya Sukabumi, Prigen, dan Malang.
Dataran Tinggi (>700 m dpl)
Daerah tinggi pada umumnya memiliki udara yang relatif dingin dengan suhu pada malam hari berkisar antara 10 sampai dengan 16oC dan suhu pada siang hari berkisar antara 16 sampai dengan 21 derajat C. Jenis anggrek yang sesuai ditanam di dataran tinggi dengan kelembaban tinggi (60 sampai dengan 80%), contohnya Cattleya dan kerabatnya, Phalaenopsis dan kerabatnya, Miltonia, Vanda berdaun lebar, Cymbidium, dan Paphiopedilum. Daerah yang berada di ketinggian tinggi dan kelembaban tinggi misalnya Cipanas, Lembang, Dieng, dan sekitarnya.