Syarat Tumbuh Tanaman Cengkeh

Cengkeh (Syzygium aromaticum L Merr & Perry) merupakan tanaman rempah yang sangat penting dan dibutuhkan. Pada mulanya, cengkeh hanya dipergunakan untuk obat-obatan, namun dalam perkembangannya pemanfaatan cengkeh menjadi lebih luas, yaitu sebagai rempah-rempah, bahan baku industry farmasi, kosmetika, parfum, sumber eugenol dan yang terbesar sebagai bahan baku industry rokok kretek.

Untuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik, tanaman cengkeh memerlukan persyaratan lingkungan tumbuh yang spesifik. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap tanaman cengkeh antara lain adalah iklim, ketinggian tempat, dan jenis tanah.

Iklim 

Tanaman cengkeh adalah tanaman tropis. Unsur iklim yang cukup menentukan terhadap tingginya produktivitas tanaman cengkeh adalah curah hujan. Curah hujan yang optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh adalah 1500 - 2500 mm/tahun atau 2500 - 3500 mm/tahun. Iklim dan pembungaan tanaman mempunyai hubungan yang saling berkaitan karena untuk keluranya bunga diperlukan suatu hormon yang pembentukannya dirangsang oleh factor iklim. Untuk keluarnya bunga pada tanaman cengkeh diperlukan musim yang agak kering tanpa hujan sama sekali dan penyinaran matahari yang agak terik. Bila keadaan iklim ini tidak mendukung, maka bunga baru akan keluar pada ranting-ranting yang sekurang-kurangnya telah mengalami dua masa pertumbuhan vegetative setelah pembungaan yang terakhir.

Ketinggian Tempat

Tanaman cengkeh dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai dataran tinggi, namun akan lebih produktif apabila di tanam di dataran rendah. Tanaman ini masih dapat berproduksi pada ketinggian tempat 0-900 m di atas permukaan laut (dpl). Namun demikian makin tinggi tempat maka produksi bunga makin rendah, tetapi pertumbuhan makin subur. Ketinggian tempat yang optimal untuk pembungaan tanaman cengkeh berkisar 200-600 m dpl.

Tanah

Tanah yang sesuai adalah tanah yang gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m dari permukaan tanah serta tidak ada lapisan kedap air. Jenis tanah yang cocok antara lain andosol, latosol, regosol dan podsolik merah. Selain jenis tanah, kemasaman tanah (pH) ikut berperan dalam hal memacu pertumbuhan tanaman. Kemasaman tanah yang optimum berkisar antara 5,5 - 6,5. Apabila pH tanah lebih rendah atau lebih tinggi maka pertumbuhan tanaman cengkeh akan terganggu karena penyerapan unsure hara oleh akar menjadi terhambat.

Persiapan Bahan Tanaman

Untuk menghasilkan bibit cengkeh yang bermutu, bahan tanaman perlu dipersiapakan dengan baik sejak dini, mulai dari pemilihan pohon induk, benih, persemaian sampai pembibitan.

Tipe Pohon Induk

Tipe cengkeh yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain Zanzibar, Sikotok, dan Siputih. Namun, yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jenis Zanzibar karena produktivitasnya lebih tinggi. Ciri-ciri jenis cengkeh Zanzibar adalah: Produksi tinggi, Bunga berwarna agak merah dengan jumlah pertandan > 15 bunga, Daun pucuk berwarna mearah muda, tangkai daun dan cabang berwarna hujau tua dengan permukaan yang mengkilat, dan Tajuk rimbun, percabangan tidak membentuk sudut sehingga daun-daun banyak yang terletak dekat permukaan tanah

Persyaratan Pohon Induk

Pada umumnya cengkeh dikembangkan secara generative melalui biji yang diperoleh dari pohon induk yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: Sehat, Berumur ≧ 15 tahun, Bentuk mahkota bagus (penutupan tajuk 80%), Hasil rata-rata terus naik, Jauh dari tipe cengkeh lainnya, Tidak terlindungi, Percabangan cukup banyak, Batang utamatunggal, dan Bebas hama penyakit.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya