Macam-macam Produk Pengolahan Pala

Sampai saat ini Indonesia merupakan produsen pala terbesar di dunia, yaitu mencapai 70%. Negara produsen lainnya adalah Grenada sebesar 20%, Kemudian India, Srilangka dan Papua Nugini. Hasil produk pala yang diperdagangkan di pasaran dunia adalah biji, fuli dan minyak atsiri. Biji pala dan fuli digunakan sebagai bumbu masak, minuman penyegar, bahan baku industry pengawetan ikan, pembuatan sosis, makanan kaleng, dan adonan kue. Aroma minyak atsiri dan lemak yang dikandungnya dapat meningkatkan nafsu makan.

Dalam rangka meningkatkan nilai tambah produk pala, perlu dilakukan diversifikasi produk dari pala, terutama pada saat harga biji dan fuli merosot. Diversifikasi produk pala ini dapat sebagai tambahan penghasilan yang cukup besar bagi petani, karena semua bagian buah pala dapat diolah manjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain biji dan fuli pala kering yang dapat diolah menjadi minyak pala yang laku di pasar dunia, daging buahnya juga dapat dibuat berbagai macam produk pangan seperti manisan pala, sari buah,minuman instan, selai, asinan, dodol, cider/anggur, asam cuka, chutney dan jeli. 

Manisan Pala: Manisan pala terdiri dari manisan basah dan manisan kering. Manisan basah dibuat dengan cara merendam daging buah pala dalam larutan garam selama ± ½ hari untuk menarik kotoran dan getahnya,lalu dicuci bersih, kemudian direndam dalam gula pasir sehingga keluar cairan. Cairan tersebut dipisahkan kemudian dikentalkan dengan penambahan gula, kemudian direndam dalam cairan gula tersebut. 

Manisan kering dibuat dengan cara merendam daging buah pala yang telah bersih dalam gula pasir, kemudian dijemur sampai kering.

Sari buah: Buah pala dapat diolah menjadi sari buah karena aroma buahnya yang khas. Kadar tannin dalam buah pala yang menyebabkan rasa sepat dan getir dapat dikurangi dengan perendaman dalam larutan garam sebanyak 5% atau kapur 2% selama 12 jam. Bisa juga dengan penambahan putih telur sebanyak 1%. Sari buah pala dapat disimpan sampai 6 minggu tanpa terjadi pertumbuhan kapang dan penurunan kadar gula.

Minuman instan pala: Minuman instan pala dapat dibuat dalam dua tahap yaitu proses pembuatan sari buah dan proses pengeringan. Sebelum dibuat menjadi minuman dilakukan pengupasan buah pala karena senyawa tannin yang menyebabkan rasa sepat dan getir banyak terdapat pada kulit buah. Selanjutnya dilakukan perendaman daging buah dalam air mendidih selama 5 menit. Kemudian daging buah dihancurkan dengan blender dengan menambahkan air, kemudian disaring. Disamping itu perlu ditambahkan sirup glucose dan bahan pengisi dekstrin dan CMC.

Jeli Pala: Buah yang digunakan untuk membuat jeli adalah buah yang sudah cukup tua tapi belum terlalu matang karena mengandung pectin yang cukup tinggi sehingga baik digunakan untuk pembuatan jeli. Ampas yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembuatan dodol pala.

Dodol Pala: Buah pala yang digunakan untuk membuat dodol adalah buah segar dengan kematangan optimum yaitu umur 6-7 bulan. Ampas sisa penyaringan pembuatan sirup/jeli atau buah pala segar yang dibuat bubur dapat digunakan sebagai bahan untuk membuat dodol. Bahan lain yang diperlukan dalam pembuatan dodol adalah santan kelapa, gula pasir, gula merah dan beras ketan. 

Asinan Pala: Daging buah pala yang akan dibuat asinan dicuci bersih beberapa kali kemudian direndam dalam air dingin sehari semalam. Setelah itu dicuci lagi beberapa kali kemudian direndam dalam air garam dicampur dengan sedikit cukamdan sedikit gula. Asinan pala biasa digunakan sebagai campuran gulai.

Cider/Anggur pala: Cider biasanya dibuat dari sari buah apel ang difermentasi, tetapi bias juga dibuat dari buah lain seperti buah pala. Daging buah pala dapat diolah menjadi cider karena mengandung karbohidrat yang cukup, yaitu10,9%.

Asam cuka: Daging buah pala digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan asam cuka, karena mengandung karbohidrat sekitar 10,9%. Pembuatan asam cuka ini dapat dilakukan dengan teknik fermentasi.

Selai pala: Buah pala yang masak petik dapat dibuat selai karena aromanya sangat khas. Cara membuat selai pala dengan mengupas buah pala, kemudian dibuat bubur dan dimasak hingga mendidih. Bahan tambahan yang digunakan adalah gula pasir. Agar selai dapat tahan lama, maka dapat diberi bahan pengawet naatrium benzoate atau kemasan berikut isinya dipasteurisasi.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan