Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl)

Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl)

Cabe Jawa merupakan tumbuhan asli Indonesia, ditanam di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan sampai ketinggian 600 meter dpl. Cabai Jawa juga merupakan tumbuhan menahun, batang percabangan liar, tumbuh memanjat, melilit, atau melata dengan akar lekatnya, panjangnya dapat mencapai 10 meter. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. 

Daun tunggal, bertangkai, bentuknya bulat telur sampai lonjong, pangkal membulat, ujung runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan atas licin, permukaan bawah berbintik-bintik, panjang 8,5 - 30 cm, lebar 3-13 cm, hijau. Bunga berkelamin tunggal, tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk, bulir jantan lebih panjang dari bulir betina. Buah majemuk berupa bulir, bentuk bulat panjang sampai silindris, bagian ujung agak mengecil, permukaan tidak rata, bertonjolan teratur, panjang 2 - 7 cm, garis tengah 4- 8 mm, bertangkai panjang, masih muda berwarna hijau, keras dan pedas, kemudian warna berturut-turut menjadi kuning gading dan akhirnya menjadi merah, lunak dan manis. Biji bulat pipih, keras, cokelat kehitaman. Perbanyakan dengan biji atau setek batang. 

Khasiat untuk kesehatan mengobati sakit : Kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, sukar buang air besar pada penderita penyakit hati, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam, hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia, dan tekanan darah rendah. Bagian akar dapat digunakan untuk: kembung, pencernaan terganggu, tidak dapat hamil karena rahim dingin, membersihkan rahim setelah melahirkan, badan terasa lemah, stroke, rematik, dan nyeri pinggang. Daun dapat digunakan untuk mengatasi: kejang perut dan sakit 

Komposisi. 

Kandungan kimia : Buah cabe Jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-¬undecylenyl-3, 4-methylenedioxry benzene, piperidin, minyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.

Budidaya Tanaman Cabe Jawa. 

Dalam hal budidaya, Cabe Jawa tidak memerlukan syarat tumbuh yang khusus. Tanaman ini cukup tahan terhadap kekeringan dengan kondisi curah hujan 1500-3000 mm/tahun, dan suhu 230C - 320C. Dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah yaitu andosol, grumosol, latosol, podsolik, dan regosol asalkan memiliki kesuburan dan drainase yang baik, serta dapat tumbuh baik pada ketinggian 1-600 meter di atas permukaan laut dengan kelembapan 60-80 persen. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman Cabe Jawa agar dapat memberikan hasil produksi yang tinggi antara lain menggunakan bibit yang sehat dan teknik penanaman yang benar. Selain itu, proses pemeliharaan yang menyeluruh meliputi pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit, serta pemangkasan yang kontinu.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya