Tanaman Kasingsat (Cassia occidentalis Linn)

Tanaman Kasingsat (Cassia occidentalis Linn)

Tanaman Kasingsat merupakan tanaman perdu dengan nama latin Cassia occidentalis Linn. Kasingsat berasal dari Amerika dan sudah tersebar di Indonesia dengan nama daerah antara lain: 1) di Sunda: diberi nama menting; 2) di Jawa disebut senting; dan 3) di Sumatera disebut kopi andelan. Kasingsat banyak ditemukan disemak-semak sekitar rumah atau di pinggir jalan.

Nama ilmiah kasingsat. Ordo: Caesalpiniceae; Famili: Caesalpiniaceae (Leguminosae Genus : Cassia; Species: Cassia occidentalis Linn. 

Syarat tumbuh dan faktor lingkungan

Tanaman dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian dataran rendah sampai sekitar 1.200 m diatas permukaan air laut. Kasingsat tumbuh baik di daerah yang lembab dan cukup sinar matahari.

Morphologi tanaman

Tanaman kasingsat termasuk tanaman perdu setahun yang tumbuh tegak dengan tinggi 1-2 meter, pada pangkal cabang tanaman berkayu. Tanaman banyak mengasilkan biji, berdaun majemuk, menyirip genap dengan 5 pasang anak daun yang berbentuk bulat telur dengan panjang 2-6 cm dan lebar 1-2 cm, ujung daun runcing, pangkal daun membulat dengan warna hijau tua. Ukuran anak daun dibagian ujung lebih besar daripada anak daun dibagian pangkal tangkai daun, dengan tangkai daun pendek. Batang tanaman bersegi, warna hijau dengan alur berwarna merah tengguli, dipenuhi rambut halus. Bunga majemuk, berwarna kuning terletak di ketiak daun atau diujung ranting. Buah berupa buah polong. Biji gepeng, lonjong, tengahnya agak cekung.

Kandungan Zat Kimia dan efek farmakologis

Tumbuhan ini kaya kandungan kimia yang sudah diketahui. antara lain : 1) Daun mengandung Dimeric anthrone glikosida yaitu suatu pencahar yang sangat poten; 2) Akar mengandung alfa-hydroxy anthraquinone, 1,8 dihydroxy-anthraquinone, quercetin, emodin, heterodianthrone, chrysophanol. Efek farmakologis tanaman kasingsat adalah Rasa pahit, dingin, agak beracun.

Bagian tanaman yang digunakan. Daun, biji, batang dan akar dikeringkan dibawah sinar matahari. Bji yang tua setelah dipanggang atau disangrai, kemudian ditumbuk kemudian dapat diseduh sebagai pengganti kopi.

Cara budidaya

Perbanyakan tanaman dg menggunakan biji. Pemeliharaan mudah, perlu cukup air dg cara penyiraman yg cukup, menjaga kelembaban dan pemupukan terutama pupuk dasar.

Manfaat sebagai obat dan cara pembuatannya

Kasingsat dapat dimanfaatkan untuk obat berbagai penyakit antara lain untuk: 1. Sakit Kepala Berulang : Daun 30 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas, dinginkan. Saring, minum 2 kali 1 gelas. 2. Digigit Ular : Segenggam daun segar dilumatkan, kemudian diperas, airnya diminum dan ampasnya dibubuhi pada luka gigitan. 3. Sulit Buang Air Besar, Dysentri, Diare Kronis, Nyeri Ulu Hati : Tanaman kering 10 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas, dinginkan saring, minum 2 kali 1 gelas. 4. Batuk, Sesak Napas, Radang Paru-Paru : Tanaman kering 10 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas. Dinginkan saring, minum 2 kali 1 gelas. 5. Keputihan (Flour Albus) : Daun muda yang dikukus sebagai lalap berkhasiat terhadap keputihan. 6. Hepatitis : Tanaman kering 10 15 gram direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas. 7. Pengobatan radang mata, perangsang nafsu makan. pencahar (laxans), anti radang.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan