Teknologi Panen Air pada Lahan Kering Beriklim Kering

Teknologi Panen Air pada Lahan Kering Beriklim Kering

Pada lahan kering beriklim kering, air merupakan faktor pembatas peningkatan produksi dan produktivitas tanaman. Teknologi panen air (water harvesting) menggunakan dam parit dan embung sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya penyediaan air untuk usahatani.

Keunggulan teknologi ini adalah: 
  1. Pada musim hujan menambah suplai air irigasi dan menjadikan perubahan sistem budidaya dari tegalan menjadi persawahan. Sedangkan pada musim kemarau menjadikan sebagian lahan dapat ditanami sayuran (sawi, bayam) dan jagung untuk pakan sehingga meningkatkan indek penanaman dan produktivitas lahan, 
  2. Dapat memenuhi penyediaan air untuk keperluan 80 rumah tangga (322 jiwa) dan 66 ekor sapi, Menumbuhkan pembuatan embung dan usaha budidaya tanaman (sayuran, pakan) serta ikan di pekarangan, 
  3. Untuk jangka waktu panjang akan memperbaiki kualitas lingkungan dan tata air serta mengurangi potensi banjir dan sedimentasi di daerah hilir.
Teknologi pengelolaan air ini relatif sederhana, murah dan manfaatnya dapat dinikmati secara berkelanjutan. Manfaat Serta terpenuhinya kebutuhan air rumah tangga dan meningkatkan kesehatan dan pendapatan masyarakat.

Sumber : BTPT Yogyakarta/ Badan Litbang Pertanian