Burung Unta

Burung Unta merupakan binatang herbivore yang hdiup secara berkelompok an sangat menyukai air, tetapi dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang telatif lama tanap air. Pada masa lampau, burung unta diternakkan untuk mengahsilkan bulu - bulu dan merupakan salah satu komoditas ekspor utama. Setelah di domestikasikan, pemeliharaan buarung unta ditujukan sebagai penghsil telur, daging dan bulu.

Bangsa - Bangsa 

Species burung unta hingga saat ini hanya diketemukan seabagai Struthio canelus. Sejauh ini, burung unta merupakan burung terbesar yang masih hidup, tingginya dapat mencapai 2,5 m. Tinggi burung unta jantan dewasa mencapai 9 kaki dengan berat antara 75-150 kg, betina dengan kisaran 5,5 -6,5 kaki dengan berat badan diabawah berat badan jantan. Perteumbuhan anaknya mencapai 10 inci/ bulan pada tahun pertama dan beratnya mencapai 50 kg pada umur 1 tahun.

Habitat burung unta umumnya berada di daerah kering atau berpasir di Afrika Tengah dan Afrika Selatan. Daerah Savana atau padang padan g rumput juga merupakan habitat yang baik untuk burung unta. Burung unta jantan berwana hitam dan putih, sedangkan betina berwarna cokelat ke abu-abuan.

Burung unta hidup bergerombol/berkelompok, terdiri dari 5 - 50 ekor, umumnya ditemukan bersama-sama dengan binatang-binatang yang merumput, seperti Zebra dan antelope, karakteristik lain burung unta adalah sangat menyukai air dan sering dijumpai namdi secara berkala.

Jika keadaan berbahaya, burung unta akan menyembunyikan kepalanya ke dalam pasir atau berlari cepat. Jika disudutkan, burung unta akan menyerang secara bengis dengan kaki-kakinya yang besar.


Tata Laksana Pemeliharaan

Pemilihan bibit, Bibit burung unta dipilih dengan tubuh yang tinggi hingga mencapai 7-8 kaki pada saat telah dewasa dengan leher yang panjang, kepala kecil dengan bulu badan yang halus, lengan yang kuat dan berakhir pada kaki-kai yang besar yang hanya mempunyai dua kuku kaki. Selain itu, seekor bakalan juga harus memilki kepala yang dilengkapi dengan paruh daatar. Meskipun kepalanya kecil bagi ukuran burung besar, tetapi burung untua mempunyai mata vesar dan didukung dengan penglihatan yang tajam. Saya dan ekor buarung unta tidak berfungsi, tetapi buarung unta dapat memaksimalkan fungsinya. Jika berlari, keacepatan larinya mencapai rata-rata 64 km/jam.

Perkandangan, Kandang burung unta sebaiknya berukuran besar dan dilengkapi dengan pagar kawat. Lantai terbuat dari tanah berpasir serta dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum yang terpisah.

Pemberian pakan, burung unta merupakan binatan herbivore dan sangat pilih-pilih makanannya, berupa pucuk-pucuk rumpoout dan benih-benih bunga tertentu. Tanaman yang dimakan burung unta antara lailn, daun-daun, benih-benih, butiran, kacangan dan buahan. Kadang-kadang , burung unta juga memakan belalang. Burung ini dapat menghabiskan pakan hingga 3,5 kgpakan/ hari. Buarung ini mampu bertahan hidup dalam periode waktu yang lama tanap air.

Anak burung unta tidak makan untuk 24 jam pertama selama hidup dalam kantong Yolk. Makanan yang mengadung serat tinggi dapat menyebabkan kesulitan metabolism dalam intestinal. Beberapa bahan pakan segar seperti bayam yang mengdung asam oxalate akan menaurunkan tingkat absorbs kalsium dan akan menimbulkan masalah pada kaki. Setelah 3 minggu, alfalfa pellet yang berkualitas baik perlu diberikan. Oysster, grit, dan air bersih diberikan sepanjang hari.

Pembibitan, dalam satu sarang, beberapa betina kawin dengan 1 pejantan dan dapat menghasilkan 50 - 60 butir telur. Dalam sarang yang sama, akan terjadi konflik di antara betina-betina yang hedak mengerami telur-telurnya dalam waktu ayng abersamaan. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya poligami yang sukses. Telur burung unta berwarna putih dan berukuran besar, sekitar 1,5 kg/butir. Sekali masa bertelur, burung unta dapat menghasilkan 15 butir. Setelah bertelur, bewtina akan mengerami telur-telurnya di pagi hari, sedangkan jantan akan menggantikannya pada malam hari. Setelah 6 minggu , telur tersebut akan menetas. Burung unta akan mengalami dewasa kelamin pada umur 2 tahun, betina lebih dahulu dewasa daripada jantan. Pejantan dewasa berwana hitam dengan sayap putih, sedangkan betina berwarna bulu abu-abu cokelat dengan ukuran tuabuh lelbih kecil. Masa breeding bagi burung unta mulai Maret-April serta berakhir pada akhir bulan Sepatember. Panjang masa breeding tergantung pada makanan, kondisi burung unta dan musim/cuaca. Kira-kira 2 bulan sebelum mulainya masa breeding, burung unta terpisah menjadi beberapa pasangan. Dalam satu kelompok, terdapat satu pejantan dan dua betina sehingga poligami berjalan dengan lancer.

Kesehatan, sanitasi menjadi hal yang apenting dalam pemeliharaan burung unta karena secara berkala buarung unta suka mandi. Pencegahan kutu juga harus lebih dipoerhatikan.

Panen dan hasil panen, Produk utama burung unta adalah daging, kulit, telur dan bulu. Daging burung unta berwarna merah dengan kandungan lemak dan kolestoral yang lebih rendah daripada daging kalkun. Kulit dan telur buarung unta digunakan sebagai bahan makanan kaya gizi. Sementara bulunya dipakai seabagai hiasan.

Sumber bacaan : Budidaya 22 ternak Potensial. Seri Agribisnis Penebar Swadaya 2010

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya