Memanen Cacing Tanah

Dalam beternak cacing tanah, ada dua hasil yang dapat dipanen sekaligus, yaitu cacing tanah dan media bekas pemeliharaan cacing (kascing). Panencacing tanah dapat dilakukan dengn berbagai cara. Namun secara umum teknis pemanenannya dapat dibaedkan menjadi dua cara, yaitu panen untukl mendapatkan bibit dan apnen untuk pakan ternak dan ikan


Panen Untuk Bibit

Memanen cacing tnah untuk bibit sangat dibutuhkan ketelitian karena tidak seluruh biomas cacing tnah yang aada di dalam suatu wadah pemeliharaan dapat dipanen sebagi bibit. Untuk litu, panen untuk bibit harus dipilih yang benar-benar telah memenuhisyarat, yaitu sudash dewasa dan memilki alat perkembangbiakan (klitlium) Banyak cara yang dapat dilakukan dalam pemanenan cacing tanah untuk bibit. Namun , di sini hanya dulas salahsatu cara yang mudah dan sering dilakukan peternak. Adapun cara panen untuk bibit tersebut adlah sebagai be rikut : (1) siapkan wadah pemeliharaan yang diperkirakan sudah siapo dipanen untuk dijadikan bibit, (2) selain itu, siapkan wadah yang akan digunakan sebagai penampung bibit cacing tanah yang akan dipanen. Wadah ini dapat berupa karung tepung, kaleng, dan sebagainya.(3) masukkan sedikit media yang sedasng digunakan kedalam wadah penampung. (4) Panenlah bibit cacing tanah yang ada dalam wadah pemeliharaan dengan cara membolak balikkan media sehingga cacing tanah akan ampak. (5) pilih satu persatu cacing tanah yang sudah dewasa, lalu segera masukkan ked lam wadah penampung. Cara seperti inimemang lama dan terkadang membosankan. Namun, dengan cara ini akan lebih mudah memisahkan cacing dewasa dengan yang masih kecil.

Panen Untuk Pakan Ternak dan Ikan.

Cacing tanah yang akan dijadikan cmpouran ahan pakan ternak dan ikan tidak dipoilih yang dewasa saja, t etapi seluruh biomasa cacing, baik yang kecil maupun yang besar.

Pemanenannya dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan kelemahan caciang tnah. Cacing tanah saangat peka terhadap cahaya dan sentuhan. Oleh karena itu , cacing tanah akan selalu menghindasri cahaya dan akan segera bereaksi bila terkena sentuhan.

Perlu diperhatikan , jika pada saat panen terlihat adanya kokon pada media bekas pemeliharaan maka medianya tersebut dikembalikan ked lam wadah semula. Ini disebabkan dalam jangka waktu ahnya 14-21 hari kokon terseabut akan menetas dan dapat menghasilkan sekitar 3-5 ekor cacing tanah. Adapun cara panenya dapat dilakukan dengan bebagai cara antara lain sebagai berikut :

Cara pertama : 
  • Bersihkan lantai atau tempat yangakan digunakan. Bila lantainya tidak terbuat dari beton, beri karung plastic di atas tanah sebagai alas. 
  • Siapkan wadah untuk menampung cacing tanah berupa karung tepung, kaleng,ansebagainya. 
  • Tumpahkan media pemeliharaan yang berisi cacing tanah ke alas lantai atau alas karung tepung. 
  • Gemburkan media sambil dibentuk menjadi seperti kerucut atau bukit kecil. 
  • Keluarkan media sedikit demi sdikit mulai daeir atas gundukasnberbentuk kerucut media teersebut . Namun , pastikan media yang dikeluarkan tersebut tidak disertai dengan cacing tanah yang berukuran kecil. 
  • Oleh karena terkena sentuhandancahaya, cacing yang ada di paling atas ( karena media terats sudah dikeluarkan) akan bergerak ke abawah hingga akhirnya yang teringgal adlah biomas cacing. 
  • Masukkan segera cacing tanah tesebut ked lam wadah penampung.

Cara kedua : 
  • Siapkan wadah yang akan digunakanuntuk menampung hsil panen. 
  • Siapkan alat penerang berupa lampu petromaks, lampu neon atau senter dan sorotkan ke salah satu sisi wadsah pemeliharaan. Namun cahayanya harus mengenai media cacinhg tanah. 
  • Oleh karena terkena cahaya , cacing yang ada akan bergerak meninggalkan media ang terkena cahaya menuju sisi yang masih gelap.
  • Kelluarkan sedikit demi sedikit media yang terkena cahaya tersebut . Namun, pastika tidak ada cacing yang berukuran kecilterangkut dari media yang dikeluarkan tersebut.
  • Arahkan sedikit demi sedikit cahaya ke sisi yang belum disorot sambil terus mengeluarkan sedikit demi sedikit medianya. Dngan cara iniakhirnya cacing tanah akan berkumpoul hanya pada satu sisi saja sehingga mudah dikeluarkan. 
  • Maasukkan segera cacing tanah terseabaut ke dlamwadah yang sudash disi0pkan/
Panen Kascing

Hasil sampingan dari pemeliharaan cacing tanah ini biasanya diseabaut kascing (bekas cacing) . Kascing sangat baik digunakansebagai pupuk organic untuk tanaman karena banyak mengasndung unsur hara seperti N

Sumber bacaan : Sukses Beternak Cacing Tanah. Rony Palungkun, Agribisis 2007

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya