Pascapanen Cacing Tanah

Cacing tanah dapat dipasarkan dalam bentuk segar atau dalam bentuk tepung. Jika akan dipasarkan dalam bentuk segar maka pada saat pengangkutan cacang tanah harus dalam kondisi tetap segar. Perlakukan pada cacing tanah agar tetap segar dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :


1. Masukkan sedikit media kedalam wadah penampung cacing tanah . Wadah penampung ini dapat berupa karung terigu. Semakin lama waktu pengangkutan maka sebaiknya semakin banyak media yang dimssukkan kedalam wadah penampung.

2. Masukkan potongan batang pisang kedalam wadah agar kelembaban di dalam karung terigu tetap terjaga . Selain itu, potongan batang pisang pun dapat berfungsi melindung cacing tanah dari sinar matahari langsung.

3. Bagian atas karung yang tersisa digulung agar lebih mudah diangkut.

4. Bila jumlah cacing tanah banyak, sebaiknya karung penampung dimsukkan ke dlamdus dan datur sedemikian rupa agar tidak goyang atau isinya tidak tumpah.

Tepung cacing tanah lebih sering digunakan sebagai pengganti tepung ikan untuk campuran bahan pakan ternak ungags dan ikan. Ini disebabkan kandungan proteinya sangat tinggi, yaitu 70 - 72 %. Adapun cara pembuatan tepung cacing tanah ini sangat mudah yaitu sebagai berikut :

1. Masukkan cacaing tanah ke dalam wadah dan dibiarkan selama 30 menit tanpa diberi akan (dipuasakan ) agar semua kotoran di dalam perutnya dapat keluar.

2. Jemur cacing tanah selama 60 menit daias wadah seng yang bersih untuk menghilangkan lender dasri tubuhnya.

3. Cuci cacing tanah teersebut dengan air hangat, lalu diangin-anginkan selama 30 menit.

4. Jemur hingga kering di bawah sinar matahari lagsung, udara panas atau pemanasan oven.

5. Setelah kering, cacing tanah digiling hingga menjadi tepung dengan alat penggiling sederhana dari batu atau dengan mesin penggiling.

Dalam bentuk tepung, cacing tanah ini akan leblih mudah dikemas dan dapat disimpan dalam waktu cukup lama .Namun , tempat penyimpananya tidak lembab dan tidak terdemar bakteri atau binatang pengurai, Tepung cacing yang tercemar bakteri akan berbau tengik

Tempat penyimpanan tepung cacing tanah harus aman dari gangguan hama, terutama hama tikus. Tikus dapat menyellinap di antara karung dan merobek karung serta memakan tepung cacing. Tepung cacing tanah yang akan dikemas sebaiknya menggunakan bahan kemasan yang tidak kedap udara. Kemasan demikian dapat melepaskan sisa-sisa air udara dan tidak meninggalkan kelembaban

Karung penampung cacing tanah dikemas dalam kotak kardus untuk memudahkan pengangkutan.

Ekstrak cacing tanah mampu menghambat pertumbuhan bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit tifus dan diare. Hal inidibuktikan dari penelitan yang dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UNPAD, Bandung. Tifus dan diare merupakan dua penyakit yang sangat sering mewabah di masyarkat. Penelitian ini didukung oleh penelitaian di Laboratorium Farmasi Unpad yang menyatakan enzim dalam cacing tanah mampu memperbaiki proses fisiologis tubuh sehingga gangguan penyakit pada sirkulasi darah menjadi berkurang. Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak tertentu dapat diatasi. Bahkan enzim tersebut dapat membantu pencernaan makanan, sehingga metabolisme tubuh dapat berjalan dengan lancer. Adapun enzim tersebut adalah peroksidase, katalase, dan selulose.

Dikorea diadakan penelitian mengenai cacing tanah ini. Dilaporkan bahwa ekstrak cacing tanah pun mengndung enzim lumbrokonse yang dapat mengobati gangguan peredaran darah, seperti tekanan arah tinggi maupundarah rendah. Di Cina , sudah lama cacing tanah ini dijadikan sebagai obat tradisional.

Selain sebagai obat tradisional, ekstrak cacing tanah yang mengandung berbagai macam enzim dan asam amino esensial ini pun dapat dimanfaatkan sebagai baham baku pembuatan kosmetika. Enzim dan asam amino esensial beguna dalam proses penggantian sel tubuh yang rusak, terutama dalam menghaluskan dan melembutkan kulit. Hal ini telah dilakukan di Jepang, Perancis, Italia dan Australia. Dari berbagai laporan diperoleh bahwa kualitas kosmetika yang menggunakanekstrakcacing tanah sangat baik.

Melihat potensi caciang tanah untukl mengobati berbagai penyakit dan sebaai bahan baku kosmetika maka tidaksalah kalau pembudidayaanya perlu dimasyarakatkakan . Hal inimengingat sudah semakin sulit menemukan cacing tanah, di alam ka krena pengaruh pemakaian pestisida apada bahan pertaniandan keabutuhannyap pun semakin meningkat.

Sumber bacaan : Sukses Beternak Cacing Tanah. Rony Palungkun, Agribisis 2007

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya