Cara Mempercepat Masaknya Buah Kopi Dengan Ethrel

Ethrel mengandung 2-chloroethylene phosphonic acid, atau ethepon yang setelah masuk ke jaringan tanaman (daging buah kopi) akan terurai menghasilkan gas etilena. Etilena inilah yang aktif bekerja mempercepat masaknya buah. Ethrel untuk buah kopi berupa cairan dan dalam perdagangan dikenal sebagai "Ethrel 40 PGR" yang mengandung 480 g bahan aktif per liter.

Manfaat ethrel

Mempercepat masaknya buah: 
Penyemprotan larutan ethrel dapat mempercepat proses masaknya buah kopi. Penyemprotan dengan kadar 500-750 ppm, persentase buah masak telah menunjukkan perbedaan nyata setelah 6-8 hari. Setelah ± 14 hari, 90-95 % buah yang disemprot telah masak. 

Meningkatkan hasil petik: 
Penyemprotan ethrel dengan kadar larutan 500 ppm dapat meningkatkan hasil petik sebesar ± 30% dan dengan kadar larutan 750 ppm dapat meningkatkan hasil petik sebesar ± 40%. Dengan meningkatnya hasil petik maka upah borongan petik juga dapat diperkecil (upah petik selama awal panen tidak lebih mahal).

Mengurangi persentase buah hijau: 
Penyemprotan dengan ethrel dapat mengakibatkan buah kopi dalam dompolan masak serentak sehingga pemetikan akan lebih mudah dan buah kopi yang hijau lebih sedikit, atau tidak ada sama sekali.

Menghemat biaya penjagaan kebun: 
Dengan penyemprotan ethrel, giliran pemetikan dapat dikurangi dari lima 5-6 kali menjadi 1-2 kali, sehingga dapat menghemat waktu sebanyak 4x12 hari=48 hari, atau 1.5 bulan.

Mematahkan siklus hidup bubuk buah: 
Karena buah lebih cepat masak maka musim panen menjadi lebih pendek. Dengan musim panen yang lebih pendek ini maka mengakibatkan lebih lama tidak ada buah sehingga siklus hidup hama bubuk buah dapat dipatahkan secara sempurna.

Memungkinkan pemangkasan lebih awal: 
Karena musim panen lebih cepat selesai , maka pemangkasan kopi dapat dilakukan lebih awal.

Mempercepat efisiensi pengolahan: 
Pada permulaan panen, pengolahan di pabrik masih bekerja di bawah kapasitas. Sedangkan pada puncak panen, pabrik ada kalanya tidak mencukupi kapasitasnya. Dengan mengatur masaknya buah maka permasalahan tersebut dapat diatasi dengan panen awal lebih besar, sehingga panen puncak tidak terlalu tinggi. 

Cara penggunaan ethrel.

Dosis larutan: 
Pada prinsipnya, semakin tinggi kadar larutan ethrel yang dipakai semakin cepat masak buah kopi. Namun demikian kadar larutan tidak boleh melebihi 1000ppm (0.01%)karena akan nampak gejala pengguguran daun dan pentil buah. Kadar yang dinjurkan adalah 500-750 ppm. Jika kita menggunakan ethrel 40 PGR maka dosis yang dianjurkan adalah 250-500 cc ethrel per 200-250 liter air atau 1,25-2,00 cc ethrel per liter air. Berdasarkan hasil percobaan SOEMOMARTO (1973) disarankan dosis yang digunakan adalah 0,5-0,75 cc ethrel per liter air (500-750 ppm formulasi). Untuk tiap pohon diperlukan 300-500 cc larutan tergantung pada besar kecilnya pohon.

Saat penyemprotan: 
Penyemprotan dapat dilakukan setelah pemetikan buah kopi yang pertama (giliran pertama), atau bila 10-15% buah kopi telah masak. 

Cara penyemprotan: 
Semua buah kopi harus terkena semprotan. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pagi-pagi, dengan menggunakan sprayer ber-nozle halus. Jangan meggunakan sprayer yang mengandung sisa-sisa herbisida atau ensektisida. 

Pemetikan buah kopi: 
Pemetikan buah kopi dilakukan kira-ira 10-14 hari setelah penyemprotan, karena pada saat itu seluruh buah kopi sudah masah masak dan dapat dipetik serentak. 

Sumber: Rangkaian Perkembangan dan Permasalahan Budidaya &Pengolahan Kopi di Indonesia. Oleh Ir.Mudrig Yahmadi. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia Jatim. Edisi Revisi. 2007.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya