Perbanyakan Tanaman Lada (Piper nigrum Linn)

Lada termasuk famili Piperaceae dari ordo Piperales, genus Piper, termasuk sub klas Dicotyledoneae, tetapi batangnya mempunyai karakter antara monocotyledoneae dan dicotyledoneae. Penyebaran tanaman lada terletak diantara 20o Lintang Utara dan 20o Lintang selatan. Di India dapat tumbuh sampai ketinggian 2400 m diatas permukaan laut dengan varietas Balancotta, Kaluvally, Cheriyakamiaka dan Paniyur.

Di Malaysia banyak ditanam varietas Kuching, Sarikei dan Uthirankotta. Tanaman lada memerlukan tanah dengan tingkat kesuburan yang baik dan menghendaki sifat fisik tanah yang baik. Susunan kimia tanah terbaik untuk pertumbuhan lada adalah 0.26 %N, 0.29 % P2O5, 0.41% K2O, 0.18 % MgO dan o.5 % Ca O. Pada areal dengan drainase kurang baik, produksi akan berkurang dan serangan panyakit akan meningkat.

Di Indonesia dikenal tujuh varietas unggul lada yang banyak dibudidayakan , yaitu: Lampung Daun Lebar, Bengkayang, Lampung Daun Kecil, Cunuk, Jambi, Belantung dan Kerinci.


Sifat umum tanaman lada: 

Tanaman lada tumbuh tegak, untuk dapat tumbuh dan berproduksi normal; 

Tanaman terdiri atas: 
  • sulur panjat yang tumbuh tegak ke atas, setiap bukunya mempunyai akar lekat, dan setiap buku berpotensi mengeluarkan cabang buah,
  • cabang buah yang tumbuh dari bagian buku sulur panjat, dan menghasilkan buah, 
  • sulur gantung, yaitu sulur panjat yang lepas dari panjatannya dan menggantung ke bawah sehingga mengalami perubahan bentuk dan sifat; 
  • sulur cacing atau tanah yaitu sulur yang tumbuh dari bagian buku sulur panjat dekat permukaan tanah dan menjalar ke permukaan tanah.
Tanaman lada tidak tahan terhadap kemarau yang relatif panjang (4-5 bulan) karena perakarannya dangkal, tidak tahan terhadap kondisi tanah yang anaerobi, seperti lahan-lahan yang tergenang air; Peka terhadap berbagai jamur pathogen, terutama jamur Phytophthora capsici, nematode parasite Radopholus simlis dan Meloidogyne spp, hama penggerek batang Lophobaris piperis. 

Perbanyakan Tanaman lada dapat dilakukan secara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif hanya dilakukan untuk keperluan penelitian, sedangkan perbanyakan secara vegetatif yaitu dengan stek, digunakan untuk keperluan komersial.

Perbanyakan dengan Stek dapat dilakukan dengan setek panjang dengan 7-9 buku dan setek satu buku berdaun tunggal.Perbanyakan dengan setek panjang dengan 7-9 buku dilakukan apabila bahan tanaman cukup tersedia. Penanaman lada dilakukan dengan memakai setek sulur panjat sepanjang 75-100 cm atau setek dengan 7-9 buku.

Perbanyakan dengan setek satu buku berdaun tunggal: 

Apabila bahan tanaman lada yang akan digunakan sebagai bibit terbatas, maka sulur-sulur panjat lada dapat dipotong-potong menjadi setek 1 buku berdaun tunggal. Setek satu buku berdaun tunggal disemai dalam bak pasir kasar selama 3-4 minggu dan selanjutnya dilakukan seleksi. Pilihlah setek dengan perakaran yang lebat, pindahkan dalam polybag berisi media campuran tanah, pupuk kadang dan pasir dengan perbandingan 2:1:1. Pada setiap polybag ditancapkan tongkat bambu setinggi ±1 untuk tempat menjalarnya sulur lada. Setiap buku sulur panjat harus diikat pada tongkat babu agar mengeluarkan akar. Setelah tumbuh menjadi bibit lada sepanjang 75-100 cm, dengan 7-9 buku, bibit siap ditanam di lapangan. 

Sumber: Petunjuk Teknis Budidaya Tanaman Lada (Pipernigrum Linn). Kerjasama Proyek Pengembangan Usahatani Lahan Kering Sulawesi . Direktorat Jenderal Perkebunan dengan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. 2000.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Tanaman Hias di Halaman Rumah dan Manfaatnya