Tenaman Pelindung Pada Tanaman Kopi

Tanaman kopi memerlukan tanaman pelindung yang dapat mengatur intensitas sinar matahari sesuai yang dikehendaki. Dengan penyinaran yang tidak teratur dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman dan pola pembungaan tidak teratur serta tanaman terlalu cepat berbuah, tetapi produksinya sedikit dan cepat menurun. 

Manfaat Pohon Pelindung: 
  1. Mengurangi penyinaran langsung; 
  2. Mengurangi erosi; 
  3. Mencegah embun upas (frost) pada daerah-daerah tinggi; 
  4. Menghasilkan bahan organik yang dapat menyuburkan tanah; 
  5. Akar pohon pelindung mengandung bintil akar yang dapat menyerap unsur N dari udara sehingga bisa menyuburkan tanah; 
  6. Mengurangi pertumbuhan rumpai (weeds); 
  7. Sumber bahan bakar untuk pengeringan.

Kerugian penggunaan pohon pelindung antara lain: 
  • Saingan air dan zat hara. 
  • Mengurangi rangsang pembungaan; 
  • Memerlukan pemeliharaan dan pengaturan; 
  • Mungkin dapat menjadi inang hama/penyakit, 
Syarat tanaman pelindung: 
  • Tanaman mudah tumbuh; pohonnya tinggi dan bertajuk rindang; 
  • Pertumbuhannya cepat ; 
  • Banyak menghasilkan daun dan tahan pemangkasan; 
  • Daunnya cepat membusuk; 
  • Perakaran dalam; 
  • Batang dan cabang keras; 
  • Tidak mudah terserang hama dan penyakit ; 
  • Tajuk dan akar tidak mengganggu tanaman kopi; 
  • Bijinya tidak banyak dan tidak tersebar sehingga tidak mudah tumbuh menjadi gulma Leucaena sp; 
  • Daunnya bisa menjadi pakan ternak dan kayunya untuk kayu bakar, 
  • Tidak menggugurkan daun , terutama pada musim kemarau; 
  • Termasuk jenis leguminosa, 
  • Mudah diatur secara periodik agar tidak menghambat pembungaan.

Jenis-Jenis Tanaman Pelindung.

Tanaman pelindung sementara: 

Untuk memberi naungan kepada tanaman kopi sebelum pohon pelindung tetap dapat berfungsi dengan baik. Jenis tanaman pelindung sementara antara lain Flemingia congesta, Leucaena glauca, Crotalaria anagyroides, Clotalaria usaramoensis, Tephrosia candida, Tephrosia vogelii, Desmodium gyroides dan Acacia villosa.

Tanaman pelindung tetap: 

Tanaman pelindung tetap yang banyak dipakai adalah Dadap (Erythrina lithosperma), lamtoro , sengon laut (Albazia falcate).

Dadap: 
Dadap ini sudah tidak banyak digunakan karena menggugurkan daun pada musim kemarau, dan kayunya tidak begitu kuat serta mudah terserang penggerak batang dn jamur upas.

Lamtoro: 
Lamtoro yang digunakan sebaiknya jenis yang sedikit menghasilkan biji seperti Leucaena pulverulenta dan lamtoro hibrida klon L2 atau lamtoro yang tahan terhadap akar putih yaitu L. leucocephala sebagai batang bawah. Sambungan antara L.lucocephala sebagai batang bawah dengan I2 sebagai batang atas merupakan tanaman lamtoro yang paling baik saat ini. 

Sengon laut (Jeungjeng, Albazia falcate)

Saat ini sengon laut merupakan pohon pelndung yang paling baik, terutama di dataran tingi dan daerah kering. Tanaman sengon laut ini baru dapat menaungi setelah berumur 3 tahun.

Kebutuhan naungan.

Kebutuhan naungan tergantung pada kondisi tanaman kopi. Makin baik kondisi tanaman semakin sedikit diperlukan naungan. Apabila terlalu gelap maka respon terhadap pemupukan sangat kurang, maka naungan perlu dikurangi, namun harus diimbangi dengan penambahan mulsa. Semakin banyak dipakai pupuk dan mulsa maka semakin banyak naungan dapat dikurangi. Bila naungan kurang tanaman tanaman sangat peka terhadap kondisi pertumuhan ekstrim dan mudah mengalami pembuahan terlalu lebat. 

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan