Tumpangsari Padi dan Jagung Diantara Tanaman Karet Muda

Penanaman padi tumpangsari dengan tanaman jagung diantara pertanaman karet muda merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menambah penghasilan petani karet pada saat tanaman karet belum menghasilkan.

Jagung.

Teknik budidaya tanaman jagung sebagai berikut:

Penanaman: 
Tanah diolah dengan cara strip tillage yaitu diolah secara ringan hanya pada barisan tanaman saja. Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, dilakukan sebelum menanam padi gogo. Tanam 2-3 biji jagung pada lubang tugal sedalam 3-5 cm, dengan jarak tanam 250 x 40 m. Jarak tanam jagung yang terdekat dengan karet adalah 100 cm. Kebutuhan benih jagung sekitar 12 kg/ha.

Pemupukan: 
Pupuk yang digunakan untuk tanaman jagung yaitu urea sebanyak 25 kg/ha, SP-36 60 kg kg/ha dan KCl 3 kg/ha. Pupuk diberikan satu minggu setelah tanam dengan cara penugalan di sisi kanan dan kiri lubang tanam jagung. Pupuk susulan diberikan pada saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam berupa urea sebanyak 50 kg /ha dengan cara larikan/tugal di samping tanaman dengan jarak 7 cm dari tanaman jagung.

Penyulaman: 
Agar pertanaman jagung tumbuh seragam maka tanaman jagung yang mati dan rusak harus segera disulam. Penyulaman dilakukan pada saat tanaman berumur 7 sampai 10 hari setelah tanam. 

Penyiangan: 
Penyiangan dilakukan bersamaan dengan pembumbunan yaitu pada umur 15 hari setelah tanam dan sebelum pemupukan kedua (sebelum umur 30 hari setelah tanam).

Panen: 
Jagung dipanen pada umur 3 sampai 3,5 bulan tergantung varietasnya. Panen dilakukan bila kelobot telah mengering dan biji mengeras.


Padi Gogo.

Teknik pengusahaan tanaman padi gogo sebagai berikut: 

Padi gogo ditanam secara tumpang sari dengan jagung pada saat jagung berumur 2 minggu. Dalam tumpangsari antara padi gogo dan jagung, terdapat lima baris tanaman padi diantara tanaman jagung.

Penanaman: 
  • Penanaman dilakukan pada awal musim penghujan. 
  • Cara tanam dilakukan dengan sistim tugal dengan jarak tanam 40 cm x10 cm dengan 5-7biji gabah per lubang. 
Pemupukan: 
Dosis pupuk yang digunakan untuk tanaman padi tergantung pada varietas yang digunakan. Dosis pupuk untuk varietas unggul adalah : Urea 105 kg/ha, SP 36 105 Kg/Ha dan K Cl 52,5 kg/ha. Untuk varietas unggul lokal digunakan pupuk Urea 70 kg/ha, SP 36 70 kg/ha dan KCl 35 kg/ha.

Cara pemupukan: 
  • Pupuk Urea diberikan dua kali, setengah bagian diberikan satu minggu setelah tanam dan sisanya satu bulan setelah tanam; 
  • SP 36 diberikan sekaligus pada saat tanam; 
  • KCl diberikan sekaligus satu minggu setelah tanam.
Cara Pemupukan dengan larikan / ditugal disamping barisan tanaman dengan jarak dari tanaman 5 cm, kemudian lubang larikan/tugal ditutup dengan tanah.

Penyulaman dan penyiangan: 
  • Penyulaman pada tanaman padi dilakukan setelah tanaman berumur 7 sampai 10 hari setelah tanam' 
  • Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman tanaman padi berumur dua minggu setelah tanam atau disesuaikan dengan kondisi gulma di lapangan .`
Pengendalian hama penyakit: 
Pemantauan hama/penyakit dilakukan secara periodik agar pengendalian dapat dilakukan secara dini. Penggunaan pestidida dilakukan hanya apabila serangan hama dan penyakit di atas ambang ekonomi.

Panen
Panen padi dilakukan apabila: 
  • Umur tanaman telah sesuai dengan deskripsi umur varietas; 
  • Daun bendera dan 90 % bulir padi telah menguning; 
  • Bulir gabah terasa keras bila ditekan; 
  • Jika gabah dikupas isi bulir berwarna putih dan keras bila digigit
Sumber: Usahatani Tanaman Pangan Diantara Karet Muda. Departemen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian . Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah.

Postingan populer dari blog ini

Klasifikasi dan Morfologi Walang Sangit (Leptocorisa Acuta Thunberg)

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Jenis-jenis Pandan