Pembibitan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman kelapa
Berikut adalah Pembibitan, Penanaman dan Pemeliharaan Tanaman Kelapa yang baik dan benar
Syarat lokasi pembibitan sama dengan lokasi pesemaian yakni lahan datar, dekat lokasi penanaman, dekat jalan, ada sumber air sehingga mudah dijangkau.
- Lahan pembibitan dibersihkan dari pohon, rumput, sisa-sisa akar dan kotoran lain. Kemudian tanah diolah secara manual dengan ternak atau traktor pada kedalaman 30-40 cm lalu diratakan menggunakan sisir.
- uat bedengan setinggi 25 cm, lebar 1,25 cm dan panjang sesuai kebutuhan dan maksimal 25 m.
- Jarak antar bedengan 60 cm yang dapat berfungsi sebagai jalan control dan parit pembuangan.
Persiapan lahan
- Lahan di bersihkan dari pepohonan dan semak belukar dan tanah diolah sebelum melakukan pengajiran.
- Patok ajir sepanjang 2 m dan dipasang dengan jarak tanam sesuai dengan polatanam yang direncanakan.
- Jarak tanam kelapa Dalam monokultur 9 X 9m X 9 M segitiga bujur sangkar; kelapa Genjah 8 X 8 m X 8 m segitiga.
- Jarak tanam kelapa Dalam polikultur 5 X 12 m atau 6 X 16 persegi panjang; atau double hedge row yakni dua baris system segi tiga (system gergaji) 3 x 6 x 16 dengan jarak antar dua baris berikutnya 16 m
Penanaman
- Lubang tanam di buat dengan ukuran 60x60x60 m, diisi pupuk kandang 10-20 kg/lubang atau serasah/daun-daunan/rumput/sabut kelapa.
- Sebelum tanam ke dalam lubang di beri pupuk TSP 300 g
- Bibit ditanam sedalam 10 cm dari permukaan tanah dan di beri mulsa rerumputan/leguminosa.
Pemeliharaan Tanaman Kelapa
- Pemeliharaan minimal yang perlu dilakukan adalah membersihkan gulma di sekitar tanaman kelapa (tergantung umur, kelapa dewasa radius 2 m) setiap bulan, pemupukan 2 kali setahun dan pengendalian gulma di kebun empat kali setahun, pengendalian hama dan penyakit sesuai keperluan.
- Jenis dan takaran pupuk yang diberikan sangat tergantung pada jenis dan umur kelapa dan kesuburan tanah, jenis dan takaran pupuk secara umum sebagai berikut :
- Hama dan penyakit utama yang umum menyerang tanaman kelapa adalah Oryctes sp, sexava, brontispa, artona, rhynchoporus sp, dan penyakit busuk pucuk dan gugur buah yang disebabkan oleh phytophtora sp.
- Pengendalian hama dan penyakit sudah tersedia dalam bentuk teknologi pengendalian hama terpadu.