Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Ekologi Tikus (Rattus argentiventer)

Gambar
Ekologi Tikus (Rattus argentiventer) Tikus sawah banyak dijumpai merusak tanaman pangan khususnya padi sawah. Tubuh bagian atas (punggung) berwama coklat kekuningan dengan bercak hitam di rambut- rambutnya, sehingga memberi kesan seperti berwama abu-abu, dada berwama putih. Panjang badan tikus sawah dewasa dari hidung sampai ujung ekor berkisar antara 270- 70 mm, dengan berat sekitar 130 g. Panjang ekor biasanya sama atau lebih pendek dari pada badan dari ujung hidung sampai pangkal ekor. Panjang telapak kaki belakang dari tumit sampai ujung kuku jari terpanjang adalah 32-36 mm. Sedangkan panjang telinga 18-21 mm. Tikus sawah mempunyai enam pasang puting susu yang terletak di kiri dan kanan pada bagian perut memanjang sepanjang badan. Tikus sawah dapat berkembang biak mulai umur 1,5-5 bulan. Setelah kawin, masa bunting memerlukan waktu 21 hari. Seekor tikus betina melahirkan rata-rata 8 ekor anak setiap kali melahirkan, dan mampu kawin lagi dalam tempo 48 jam setelah melahirka

Hama dan Penyakit Tanaman Temulawak

Gambar
Hama dan Penyakit Tanaman Temulawak Ada beberapa hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman temulawak, Dimana hama dan penyakit ini dapat menurunkan tingkat pertumbuhana tanaman temulawak dan akan berpengaruh terhadap produksi, dan berikut adalah hama dan penyakit pada tanaman temulawak Hama Hama yang dominan pada temulawak, antara lain: 1. Ulat jengkal (Chrysodeixism chalcites esp.) 2. Ulat tanah (Agrotisypsilon hufn.) dan 3. Latar rimpang (Mimegrala coerulenfrons macquart). Pengendalian; menggunakan pestisida ramah lingkungan Penyakit 1. Jamur Fusarium Penyebab  : F. oxysporum schlechtdanPhytium sp. serta bakteriPseudomonas sp. Menyerang perakaran dan rimpang di kebun atau setelah panen. Gejala: Fusariummenyebabkan busuk akar rimpang dengan gejala daun menguning, layu, pucuk mengering dan tanaman mati. Akar rimpang menjadi keriput dan berwarna kehitam-hitaman bagian tengah membusuk. JamurPhytium sp. menyebabkan daun menguning, pan

Budidaya Tanaman Temulawak

Gambar
Budidaya Tanaman Temulawak Perbanyakan tanaman dilakukan menggunakan rimpang-rimpangnya baik rimpang induk maupun rimpang anakan. Keperluan rimpang induk 1.500- 2.000 kg/Ha dan rimpang anakan 500-700 kg/Ha. Rimpang untuk bibit diambil dari tanaman tua sehat umur 10-12 bulan.  Untuk rimpang induk dibelah menjadi 4 bagian yang mengandung 2-3 mata tunas dijemur selama 3-4 jam selama 4-6 hari, setelah itu ditanam. Sedangkan rimpang anak yang baru diambil, simpan di tempat lembab dan gelap selama 1-2 bulan sampai keluar tunas baru, atau rimpang cabang ditimbun tanah disiram rutin pagi dan sore sampai keluar tunas baru segera dipotong dengan mata tunas 2-3 mata tunas. Bibit dari rimpang induk lebih baik dari pada rimpang anak.  Pengolahan Media Tanam  Pengolahan dilakukan sebaiknya 30 hari sebelum tanam, lahan dibersihkan dari gulma dan dicangkul sedalam 30 cm, dibuat bedengan lebar 120-200 cm, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30-40 cm, Di atas bedengan dibuat lubang ta

Klasifikasi Tanaman Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza )

Gambar
Berikut adalah Klasifikasi atau sistematik tanaman temulawak Klasifikasi   ( Curcuma xanthorrhiza ) Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Keluarga : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma xanthorrhiza ROXB.

Syarat Tumbuh Tanaman Temulawak

Gambar
Iklim Tumbuh baik di lahan-lahan yang teduh terlindung dari sinar matahari, namun memiliki adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca di daerah tropis. Suhu udara yang baik untuk budidaya temulawak antara 19-30°C. Curah hujan yang diperlukan antara 1.000-4.000 mm/tahun. Media tanam Perakaran temulawak dapat beradaptasi dengan baik pada berbagai jenis tanah. Namun untuk memproduksi rimpang yang optimal diperlukan tanah yang subur, gembur, drainase baik. Tanah liat berpasir yang paling ideal. Pemberian pupuk organik dan anorganik diperlukan untuk memberi unsur hara yang cukup. Ketinggian Tempat Temu lawak dapat tumbuh pada ketinggian tempat 5 - 1.000 m dpl, ketinggian optimum 750 m dpl, kandungan pati tertinggi di dalam rimpang diperoleh pada tanaman pada ketinggian 240 m dpl.

Klasifikasi Tanaman Padi(Oryza sativa L)

Gambar
Berdasarkan literatur Grist (1960), padi dalam sistematika tumbuhan diklasifikasikan kedalam Divisio             : Spermatophyta Sub divisio      : Angiospermae Kelas              : Monocotyledoneae, Ordo                : Poales, Famili              : Graminae Genus              : Oryza Linn Species            : Oryza sativa L .

Cara Mudah Pengendalian Ulat Grayak

Gambar
1. Monitoring atau pemantauan. Setiap waktu kita harus waspada dan paling lama seminggu sekali maspary mengajak rekan-rekan petani untuk mengamati tanaman padi kita. Kiat cari ada hama apa saja pada tanaman kita serta kita amati gejala-gejala serangan hama maupun penyakit yang ada. Dengan pengamatan secara dini otomatis kita akan cepat mendeteksi adanya serangan hama ulat grayak. Kalau kita mengetahui secara awal serangan hama tersebut maka dengan mudah kita bisa mengendalikan hama tersebut. Maksudnya kalau ulat masih kecil (instar I sampai III) itu masih mudah mati dengan insektisida yang murah-murah karena kulitnya masih tipis sehingga bisa dibunuh melalui racun kontak. Seperti bahan aktif : fipronil, betasiflutrin, deltametrin, lamdasihalotrin, alfasipermetrin dll  2. Kalau serangan belum parah kita bisa melakukan tindakan pengendalian secara mekanik, yaitu mengambili ulat maupun kepompong ulat grayak tersebut. Ulat dan kepompong ulat grayak tersebut bisa kita manfaatkan un

9 Cara Pengendalian Ulat grayak (Spodoptera Litura)

Gambar
1. Insektisida nabati adalah ekstrak tanaman yang mempunyai sifat-sifat insektisida. Azadirachtin yang diekstrak dari daun dan biji mimba (Azadirachta indica) merupakan salah satu metabolit sekunder yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif insektisida. Azadirachtin berperan sebagai penghambat pertumbuhan dan proses metamorfosis, penghalang kegiatan makan, penolak kehadiran serangga (repellent), dan pemandul serangga (sterillant) (Shetlar dan Hale, 2008). Insektisida nabati dengan bahan aktif azadirachtin efektif terhadap ulat grayak. Serbuk biji mimba (50 g/l air) mampu mematikan ulat instar III sebesar 67% - 83% (Indiati, 2009; Koswanudin, 2002). Insektisida ini memiliki sifat, antara lain persistensinya singkat sehingga diperlukan aplikasi berulang agar mencapai keefektifan maksimal (Indiati, 2009).  2. Bacillus thuringiensis (Bt) adalah bakteri gram positif yang berbentuk batang, bersifat aerobik, dan membentuk spora. Bakteri ini mengandung protein kristal (δ-endotoksin)

Ulat Grayak(Spodoptera Litura)

Gambar
Ulat grayak ini menyerang tanaman padi pada semua stadia. Serangan terjadi biasanya pada malam hari sedangkan siang harinya larva ulat grayak bersembunyi pada pangkal tanaman, dalam tanah atau di tempat-tempat yang tersembunyi. Seranga ulat ini memakan helai-helai daun dimulai dari ujung daun dan tulang daun utama ditinggalkan sehingga tinggal tanaman padi tanpa helai daun. Pada tanaman yang telah membentuk malai, ulat grayak seringkali memotong tangkai malai, bahkan ulat grayak ini juga menyerang padi yang sudah mulai menguning . Batang padi yang mulai menguning itu membusuk dan mati yang akhirnya menyebabkan kegagalan panen. Serangan saat padi menguning atau keluar malai inilah yang sangat merugikan petani.  Ulat grayak mempunyai sifat polyfag (makan semua tanaman) sehingga ulat grayak bukan hanya menyerang tanaman padi, tetapi ulat grayak (Spodoptera litura) malah lebih sering menyerang tanaman cabai, bawang merah, dan kedelai. Hama ini dapat menyerang suatu tanaman dengan

Manfaat Daun Tanaman Mahkota Dewa

Gambar
Tanaman mahkota dewa diklaim berasal dari Papua, meski pada kenyataannya sejak dahulu kala masyarakat China telah memanfaatnya sebagai tanaman obat. Mahkota dewa, dahulu hanya dikenal sebagai tanaman gulma sebab sifat racunnya yang khas. Namun, seiring perkembangan waktu, kini tanaman mahkota dewa lebih dikenal sebagai bahan obat herbal yang ampuh menghalau berbagai penyakit. Bagian tanaman mahkota dewa yang populer dijadikan bahan obat adalah batang, buah dan juga daun mahkota dewa.  Bentuk Fisik Daun Mahkota Dewa Daun tanaman mahkota dewa bersifat tunggal dan letaknya pada ranting saling berhadapan. Daun ini bertangkai pendek dengan bentuk yang cenderung lanset atau menjorong. Pada ujung dan pangkal daun terlihat runcing dengan tepian daun yang rata, pertulangan menyirip. Untuk permukaan, cenderung licin dengan warna hijau tua. Secara keseluruhan,daun mahkota dewa memiliki kisaran panjang antara 7-10 cm dan lebar sekitar 2-5 cm. Kesembuhan Di Balik Daun Bagian d

Hama Putih ( Nymphula depuntalis guenee)

Gambar
Biasanya Hama putih (Nymphula depuntalis guenee) menyerang tanaman yang berumur lebih dari 6 minggu. Ciri khas yang bisa dilihat sebagai tanda hama putih adalah adanya tabung-tabung yang terbuat dari daun tanaman padi yang tergerek (terpotong) yang berisi larva dan kepompong yang digunakan untuk perlindungan diri dan penyebaran dalam mencari makan. Biasanya tabung-tabung tersebut banyak terapung di areal persawahan. Berbeda dengan hama putih palsu yang hanya menggulung tanaman tanpa memotongnya dan menggerek klorofilnya.  Cara pengendalian hama putih ( Nymphula depuntalis guenee) : Membersihkan rumput-rumputan yang merupakan tanaman inang hama putih ( Nymphula depuntalis guenee). Tanaman inang hama putih diantaranya adalah rumput lempuyangan dan rumput asinan. Cara pengendalian yang paling efektif menurut maspary adalah dengan cara mengeringkan lahan selama 5-7 hari. Karena larva dari hama putih ini bernafas dengan cara mengambil oksigen dari dalam air sehingga kalau di

Manfaat Tanaman Mahkota Dewa

Gambar
Mahkota dewa sering juga disebut buah simalakama. Sebagaimana kita ketahui, kata “simalakama” selalu identik dengan dua pilihan beresiko yang sama buruknya. Nama ini melekat pada buah mahkota dewa bukan tanpa alasan. Mahkota dewa memang dikenal beracun tetapi juga menyembuhkan. Meski dalam konteks pengobatan, kadang menimbulkan reaksi seperti pusing dan mual, namun tanaman perdu dari Irian Jaya ini selalu saja laris di pasaran. Beragam manfaat buah mahkota dewa memang telah banyak dirasakan masyarakat. Meski berlabel “simalakama” yang penuh resiko, mahkota dewa tetap juara obat herbal. Beragam Nama Mahkota Dewa Sebelum membahas beragam manfaat buah mahkota dewa, penting juga untuk mengetahui nama lain dari buah berwarna merah ini. Meski berasal dari tanah Papua, Irian Jaya, namun dewasa ini tanaman mahkota dewa bisa dijumpai di berbagai daerah. Uniknya, masing-masing daerah memiliki nama masing-masing merujuk pada mahkota dewa. Nama lain mahkota dewa yang telah disebutkan

Klasifikasi dan Morfologi Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa )

Gambar
Mahkota dewa, atau yang dalam dunia biologi dikenal dengan nama Phaleria Macrocarpa L ini, merupakan salah satu tanaman herbal yang populer sebagai tanaman obat. Tanaman mahkota dewa paling banyak dijumpai di daerah Papua, Irian Jaya. Meski pada faktanya, di daerah lainnya kita juga masih bisa menjumpai tanaman ini, namun Papua terlanjur dikenal sebagai daerah asal tanaman perdu tersebut. Secara fisik, mahkota dewa terlihat sama dengan yang lainnya. Namun para ahli tanaman menbagi klasifikasi mahkota dewa ke dalam 1200 spesies yang disinyalir persebaran tumbuhnya tersebar ke 67 negara di dunia. Mahkota Dewa Dalam Ilmu Biologi Jika kita memandang tanaman mahkota dewa dari kerangka ilmu biologi, maka klasifikasi mahkota dewa dari mulau kingdom sampai spesies bisa dijabarkan sebagai berikut :  Klasifikasi Mahkota Dewa Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (T

Jenis-jenis Tanaman Tomat

Gambar
Ada beberapa jenis tomat yang dikenal oleh masyarakat. Beberapa jenis di antaranya pasti pernah kamu makan, baik yang dimakan secara langsung maupun yang digunakan sebagai bumbu masak. Berikut ini jenis tomat-tomat tersebut. Tomat apel (Solanum lycopersium L.pyriforme) Tomat jenis ini berbuah bulat dan sedikit keras seperti apel atau pir. Tomat sayur atau tomat porselin (Solanum lycopersicum l commune) Tomat sayur atau porselin berbuah bulat pipih, lunak, dan bentuknya tidak teratur. Tomat ini banyak dijual dipasar. Tomat kentang (Soalnum lycopersicum L grandifolium)  Tomat jenis ini berbuah bulat besar dan padat. Ukuran buah tomat ini lebih kecil dari tomat apel dan berdaun lebar. Tomat keriting (solanum lycopersicum L. validum) Tomat jenis ini berbentuk agak lonjong dank eras, sedangkan daunnya rimbun keriting dan berwarna hijau kelam.

Budidaya Tanaman Kacang Hijau

Gambar
Pengolahan Tanah  Kacang hijau merupakan tanaman yang tumbuh didaerah tropis, ketinggian tanah yang cocok untuk tanaman ini yaitu 500 m dpl. Suhu yang dibutuhkan untuk budidaya kacang hijau ini suhu yang panas. Pada musim hujan, pertumbuhan vegetative sangat cepat sehingga mudah rebah.  Tanah yang cocok untuk budidaya kacang hijau adalah yang memiliki pH 5,8. Jika pH kurang dari 5, tanah sebaiknya di beri kapur terlebih dahulu, dengan waktu 2-4 minggu sebelum penanaman.  Kacang hijau menyukai tanah gembur dengan saluran pembuangan air yang baik. Tanah sawah bekas padi bisa digunakan untuk lahan penanaman kacang hijau, dan sisa-sisa tumbuhan padi seperti jerami bisa langsung dibenamkan.  Pengolahan kering dilakukan dengan cara mencangkul atau dibajak supaya dapat diratakan. Dan setiap 5-6 m dibuat saluran pengairan. Pada lahan kering, kacang hijau ditananam pada akhir musim hujan. Dan tanaman ini bisa ditanam secara tumpang sari dengan tanaman jagung atau umbi kayu.

Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang hijau ( Phaseolus radiatus L.)

Gambar
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang temasuk suku polong-polongan(fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan protein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia menempati urutan ketiga terpenting sebagai sumber tanaman pangan legume, setelah kedelai dan kacang tanah. Kacang hijau juga sangat mudah berkecambah, kecambah kacang hijau biasa kita kenal dengan tauge. Kacang hijau dalam bentuk kecambah mengandung enzim-enzim aktif salah satunya amylase yang membantu dalam metabolisme karbohidrat. Selain rasanya yang gurih dan lezat, kacang hijau dan kecambahnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kela

Morfologi Tanaman Tapak Liman (Elephantopus scaber L)

Gambar
Bunganya berwarna merah-ungu, terbagi menjadi lima bagian dan mulai muncul sekitar bulan April sampai Oktober. Bunganya mekar antara Jam 13-14 siang, dimana bunganya siap untuk dibuahi oIeh serangga, dan sekitar jam 16 bunga telah tertutup kembali.Bunganya berwarna ungu dan tumbuh dari jantung daun. Pada tumbuhan ini terjadi pembuahan dini. Akar pada tanaman ini besar, kuat dan berbulu seperti pohon sikat. Tapak liman merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cm. Sumatera : Tutup bumi Jawa : Balagaduk, jukut cangcang-cangcang, tapak liman Madura : Talpak tana Inggris : Scabrous elephant’s foot, prickly-leaved elephant’s foot Cina : Ku di dan, di dan cao Kandungan Kimia : Daunnya : Elephantopin, deoxyelephantopin, isodeoxyelephantopin, dll.

Klasifikasi Tanaman Tapak Liman (Elephantopus scaber L)

Gambar
Tapak liman merupakan tanaman jenis rumput-rumputan yang tumbuh sepanjang tahun, berdiri tegak, berdaun hijau-tua. Daun rendahan berkumpul membentuk karangan di dekat akar-akar, dengan tangkai yang pendek; bentuknya panjang sampai bundar telur, berbulu, bentuknya besar sekitar 4-35 x 2-7cm. Berikut adalah klasifikasi dari Tanaman Tapak Liman (Elephantopus scaber L) Klasifikasi Tanaman Tapak Liman (Elephantopus scaber L) Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Elephantopus Spesies : Elephantopus scaber L.

Tanaman Temu Hitam (Curcuma aeruginosa)

Gambar
Tanaman tahunan ini mempunyai tinggi 1-2 m, berumbi batang, berbatang semu yang tersusun atas kumpulan pelepah daun tegak dan berbentuk rimpang, berwarna hijau atau cokelat gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, 2-9 helai. Helaian daun bentuknya bundar memanjang sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua dengan sisi kiri kanan ibu tulang daun terdapat semacam pita memanjang berwarna merah gelap atau lembayung, panjang 31-84 cm, lebar 10-18 cm. Bunganya bunga majemuk berbentuk bulir yang tandannya keluar langsung dari rimpang, panjang tandan 20-25 cm, bunga mekar secara bergiliran dari kantong-kantong daun pelindung yang besar, pangkal daun pelindung berwarna putih, ujung daun pelindung berwarna ungu kemerahan.  Mahkota bunga berwarna kuning. Rimpangnya cukup besar dan merupakan umbi batang. Rimpang juga bercabang-cabang. Jika rimpang tua dibelah secara vertikal, tampak lingkaran berwarna biru kehitaman di bagian luarnya. Pad

Klasifikasi Tanaman Temu Hitam (Curcuma aeruginosa)

Gambar
Berikut adalah klasifikasi Temu Hitam ( Curcuma aeruginosa) , Setelah beberapa waktu yang lalu saya membagikan bagaimana cara budidaya Temu Hitam ( Curcuma aeruginosa), dan ini merupakan klasifikasi nya, Silahkan di cek,  Klasifikasi Temu Hitam ( Curcuma aeruginosa) Kingdom : Plantae Sub kingdom: Tracheobionta Super Divisi: Spermatophyta Divisi: Magnoliophyta Kelas: Liliopsida Sub Kelas: Commelinidae Ordo: Zingiberales Famili: Zingiberaceae Genus: Curcuma Spesies:  Curcuma aeruginosa  Roxb. Sumber

Budidaya Tanaman Temu Hitam (Curcuma aeruginosa Roxb)

Gambar
1. Persiapan lahan : Bersihkan lahan dari gulma dan cangkul hingga kedalaman 20 – 30 cm untuk memperbaiki struktur tanah. Biarkan lahan selama satu minggu setelah pengolahan. Lakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 15 – 20 ton per hektar (tabur merata di lahan). Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 2 m dan sesuaikan panjangnya dengan kondisi lahan. Tinggi bedengan biasanya sekitar 25-45 cm dan jarak antar bedengan 30-50 cm. 2. Pembibitan : Tanaman temu hitam dapat diperbanyak dengan rimpang ataupun memisahkan anakan dari rumpun. A. Dengan rimpang : Semai rimpang temu hitam dengan ditutupi tanah sedalam 10 – 15 cm pada tempat teduh dan lembab. Siram persemaian pada saat pagi dan sore dan jaga agar tetap lembab. Saat tunas muncul, potong-potong rimpang dengan ukuran cukup besar. Tiap rimpang sebaiknya terdiri dari 2-3 mata tunas. Angin-anginkan rimpang di tempat teduh selama kurang lebih 2 hari sebelum ditanam. B. Dengan anakan Pisahkan a

Teknis Budidaya Tanaman Sawi/Caisim

Gambar
LATAR BELAKANG. Jagad Indonesia ini memungkinkan dikembangkan tanaman sayur-sayuran yang banyak bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan bagi manusia. Sehingga ditinjau dari aspek klimatologis Indonesia sangat tepat untuk dikembangkan untuk bisnis sayuran. Di antara tanaman sayur-sayuran yang mudah dibudidayakan adalah caisim. Karena caisim ini sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang menyukai dan memanfaatkannya. Selain itu juga sangat potensial untuk komersial dan prospek sangat baik.. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, aspek ekonomis dan aspek sosialnya sangat mendukung, sehingga memiliki kelayakan untuk diusahakan di Indonesia. Sebutan sawi orang asing adalah mustard. Perdagangan internasional dengan sebutan green mustard, chinese mustard, indian mustard ataupun sarepta mustard. Orang Jawa, Madura menyebutnya dengan sawi, sedang orang Sunda menyebut sasawi. MANFAAT. Manfaat sawi sangat baik untuk menghilangkan rasa gatal di tenggor